Inibaru.id - Seluruh jajaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berkoordinasi untuk segera meredakan banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu. Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengatakn, penanganan saat ini dilakukan khususnya di wilayah Genuk dan sekitarnya.
Hal tersebut dia sampaikan saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam peninjauan kondisi banjir di Kantor Kecamatan Genuk, Senin (27/10/2025). Agustin menegaskan, sejak Rabu (22/10) pihaknya sudah datang ke lokasi untuk meninjau kemungkinan naiknya debit air.
“Memang ada peringatan akan curah hujan tinggi dalam waktu lama. Maka, kami langsung minta masyarakat bersiap. Kami bersyukur karena warga Genuk bisa segera melakukan langkah antisipasi,” terangnya.
Menurutnya, faktor kunci dari percepatan penanganan banjir di wilayah tersebut adalah pengoperasian pompa air portabel. Namun demikian, dalam pelaksanaannya, tim yang bertugas di lapangan menemui sejumlah kendala teknis.
“Kadang pompa harus melewati jalan besar dan itu mengganggu aktivitas warga. Ada juga yang perlu izin lintas lembaga sampai harus dikomunikasikan dengan aparat," ujarnya.
Kendala teknis ini, Agustin melanjutkan, harus dihadapi dengan cepat agar banjir segera surut dan air di yang menggenang di wilayah-wilayah itu bisa segera disedot keluar. Karena itulah pihaknya berharap ada kesadaran dari masyarakat untuk mendukung upaya teknis yang sedang berjalan.
“Kalau ada saluran di depan rumah yang tertutup atau trotoar yang tidak boleh dibongkar padahal jadi titik sumbatan, harus segera dikomunikasikan karena bisa berdampak pada wilayah lain,” tegasnya.
Agustina menambahkan, seluruh jajaran Pemkot Semarang dari dinas hingga kelurahan, serta didukung para sukarelawan, telah aktif mendirikan posko kesehatan, dapur umum, dan menyalurkan logistik untuk warga terdampak.
“Bantuan datang silih berganti, termasuk dari para donatur dan sukarelawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu masyarakat Genuk dan sekitarnya,” katanya.
Dia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah pusat dan provinsi yang juga berupaya memberikan solusi atas bencana yang tengah menimpa Kota Semarang, salah satunya dengan penerapan rekayasa cuaca yang membantu mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah tersebut.
“Sekarang kami tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat. Ini terbukti membantu supaya hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang saja,” jelasnya.
Agustin mengingatkan, masyarakat dan jajaran Pemkot perlu terus siaga hingga Februari 2026 mendatang karena curah hujan diperkirakan masih tinggi.
“Tidak mungkin banjir hilang dalam sekejap, karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Tapi, sedikit demi sedikit, dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi,” pungkasnya.
Semoga banjir di Kota Semarang segera reda dan aktivitas di Genuk dan sekitarnya bisa berjalan normal lagi ya, Gez! (Murjangkung/E10)
