BerandaHits
Minggu, 15 Mei 2021 08:00

Sejak Kapan Muncul Aturan Laki-laki Rambut Pendek, Perempuan Rambut Panjang?

Rambut perempuan panjang, rambut laki-laki pendek. Kok bisa, ya? (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Ada aturan tertulis yang dipatuhi banyak orang, yakni perempuan rambut panjang, laki-laki rambut pendek. Sejak kapan ya aturan ini diterapkan dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia?

Inibaru.id – Kamu nyadar nggak, Millens, ada aturan nggak tertulis yang uniknya dipatuhi hampir semua orang di seluruh dunia? Aturan tersebut adalah laki-laki rambut pendek dan perempuan rambut panjang. Pernah nggak terpikir sejak kapan aturan ini mulai diterapkan umat manusia, ya?

Zaman memang sudah banyak berubah dari waktu ke waktu. Mode dan tren juga telah banyak berganti. Di zaman kerajaan seperti Majapahit dulu, masyarakat Nusantara nggak membedakan panjangnya rambut bagi laki-laki atau perempuan. Kita mempercayainya dari sejumlah buku, film kolosal, dan sebagainya.

Meski begitu, di foto-foto yang diambil di masa penjajahan Belanda, sepertinya hal ini berubah. Sudah banyak laki-laki di Indonesia yang berambut pendek, sementara kaum hawa tetap mempertahankan rambut panjangnya. Lantas, apakah perubahan kultur rambut pendek dan panjang ini berasal dari budaya barat?

Perbedaan Gaya Rambut Laki-Laki dan Perempuan Sudah Ada Sejak Zaman Yunani dan Romawi Kuno

Kalau ditanya alasan mengapa rambut laki-laki harus pendek dan rambut perempuan panjang, ternyata belum jelas, lo, Millens. Ada yang menduga rambut wanita sengaja dipanjangkan agar mereka mampu memancarkan kecantikan dan keanggunannya. Rambut yang panjang bisa ditata dan membuat penampilan mereka jadi lebih menarik.

Ada alasan mengapa rambut laki-laki dan perempuan beda sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Nah, kalau kaum laki-laki, sengaja memotong rambut pendeknya agar lebih mudah melakukan aktivitas sehari-hari. Mereka nggak bakal mudah gerah atau kerepotan dengan rambut panjangnya.

Menariknya, perbedaan rambut laki-laki dan perempuan ini sudah ada sejak zaman Romawi Kuno serta Yunani kuno, lo, Millens. Hal ini diungkap oleh seorang arkeolog bernama Elizabeth Bartman. Selain itu, kalau kamu mau mengecek sejumlah patung atau lukisan yang berasal dari zaman tersebut, memang terlihat jelas kalau kaum laki-lakinya sudah berambut pendek, bukan?

Nah, pendapat lain diungkap Kurt Stenn, penulis buku Hair: a Human History. Menurutnya, sejarah rambut terkait dengan pembentukan citra. Jadi, rambut dianggap bisa menunjukkan jenis kelamin, agama, kekuasaan, hingga kondisi kesehatan seseorang.

Kalau menurutnya, kaum perempuan terbiasa memanjangkan rambut agar terlihat sebagai orang sehat. Jika rambutnya tertata dan terlihat oke, dia dianggap sebagai orang yang sehat. Semakin panjang rambut, maka seorang perempuan dianggap mampu meluangkan waktu untuk merawat rambutnya. Dia pun dianggap memiliki status sosial yang lebih baik.

Nah, kalau laki-laki memilih rambut pendek demi status sosial. Di zaman dulu, mereka yang berambut pendek dianggap sebagai orang-orang yang bekerja di dunia militer. Nah, karier di bidang ini dianggap bergengsi, Millens. Menariknya, hingga sekarang, orang-orang di dunia militer tetap mempertahankan budaya mengatur rambutnya.

Wah, ternyata ada sejarah unik terkait dengan laki-laki rambut pendek dan perempuan rambut panjang, Millens. Kalau kamu, tetap mengikuti aturan nggak tertulis ini, nggak? (Gri/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: