BerandaHits
Selasa, 16 Okt 2023 11:30

Sebuah Kampung di Cepoko Semarang Ditinggalkan, Alasannya Bukan Mistis

Di sebuah kampung tak berpenghuni yang ada di Kelurahan Cepoko Semarang, terdapat beberapa bangunan yang masih kokoh berdiri. (Tribunbanyumas/Agus Salim)

Dalam video yang viral di media sosial, disebutkan bahwa sebuah kampung di Kelurahan Cepoko Semarang ditinggalkan penghuninya karena mereka sering diganggu hal mistis. Padahal, menurut warga setempat, hal tersebut nggak benar. Lantas, apa alasan mereka pergi meninggalkan bangunannya satu per satu?

Inibaru.id – Nggak hanya viral karena suhu udaranya yang sangat panas belakangan ini, Kota Semarang juga viral karena hal lainnya. Video yang menunjukkan sebuah kampung mati di Kelurahan Cepoko Semarang jadi pembahasan di dunia maya. Apalagi, dalam video tersebut, ada narasi yang menyebut dulu kampung tersebut ramai, namun kemudian ditinggalkan penghuninya karena gangguan mistis.

Asal kamu tahu saja, video yang dimaksud diambil di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati. Jaraknya kurang lebih 15 kilometer dari pusat kota atau 8 kilometer dari kampus utama Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran. Karena jauh dari pusat kota, suasana kampung tersebut memang terlihat seperti kawasan perdesaan, Millens.

Pada kampung yang dimaksud, memang ada belasan rumah yang terlihat masih dalam kondisi bagus namun nggak berpenghuni. Meski begitu, ada sebuah bangunan yang dipakai sebagai tempat pengolahan pupuk kandang. Ada juga bangunan lain yang masih dipakai untuk usaha grosir gas elpiji.

Salah seorang warga setempat, Eri, membantah informasi dalam video viral yang menyebut Cepoko adalah kampung mati. Dia menyebut bangunan-bangunan nggak berpenghuni itu dulunya adalah lokasi bisnis properti dan penyimpanan barang.

“Bukan kampung mati. Dulu banyak bangunan dipakai untuk menyimpan barang-barang. Memang nggak dihuni,” terangnya sebagaimana dilansir dari Kompas, Minggu (15/10/2023).

Alasan Keamanan

Salah satu kampung di Kelurahan Cepoko yang dikabarkan sebagai 'kampung mati' dibangun pada 1980-an, lalu ditinggalkan penghuninya pada 2000-an. (Tribunbanyumas/Agus Salim)

Warga lainnya, Musanusi tahu betul tentang sejarah kampung tersebut. Maklum, dia adalah salah seorang pekerja yang dulu ikut membangun rumah-rumah tersebut pada dekade 1980-an.

“Pas dibangun pada 1980-an, awalnya untuk kompleks perumahan kelas menengah. Tapi dulu kan Cepoko masih sepi sehingga rawan terkena tindakan kriminal. Banyak garong yang menjarah rumah. Ada pula preman yang minta uang terus-menerus. Akhirnya yang punya rumah jadi takut,” ceritanya.

Gara-gara hal itu, satu per satu penghuni bangunan di Kampung Cepoko memilih untuk pergi. Pada dekade 2000-an, praktis bangunan-bangunan yang ada di lahan seluas kurang lebih 5 hektare itu nggak lagi berpenghuni.

Hal serupa diungkap salah seorang petugas kelurahan,Suharno. Dia membantah narasi dalam video viral yang menyebut kampung tersebut ditinggalkan penghuninya karena alasan mistis.

“Saya sudah jadi ketua RW sejak 11 tahun lalu. Nggak ada tuh laporan hal-hal mistis. Dulu ditinggalkan memang karena faktor keamanan. Sering kemalingan. Setelah ditinggal, nggak ada yang ngerawat. Jadinya sekarang seperti itu,” jelasnya.

Ada banyak video atau konten di media sosial yang ternyata memang nggak sesuai dengan fakta sebenarnya ya, Millens? Ya, salah satunya tentang Kampung Cepoko di Semarang ini. Jadi, kamu harus lebih cermat agar nggak mudah percaya dengan berita-berita nggak benar seperit ini. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: