BerandaHits
Jumat, 27 Jul 2023 17:37

Samgak Gimbap, 'Onigiri' Segitiga Korea yang Banyak Dijual di Minimarket

Samgak Kimbap yang dijual di mini market Korea. (adinda0.school.blog)

'Onigiri' berbentuk segitiga yang banyak dijual di minimarket kita sejatinya adalah Samgak Gimbap, nasi kepal berisi katsuobushi yang acap menjadi bekal makan siang di Korea.

Inibaru.id – Saat sedang mengantre di kasir minimarket, kita biasanya menemukan rak display berisi barang promo, permen, dan coklat. Selain itu, kadang kita juga mendapati kudapan yang cocok untuk jadi bekal makan siang, seperti kue, donat, atau nasi kepal berbentuk segitiga yang dibungkus nori.

Masyarakat kita terbiasa menyebut kudapan terakhir itu sebagai onigiri. Nggak salah sih, tapi kurang tepat. Onigiri adalah sebutan nasi kepal dari Jepang; sedangkan nasi kepal berbentuk segitiga yang banyak diletakkan di meja kasir itu sejatinya adalah Samgak Gimbap.

Samgak Gimbap berasal dari Korea. Dalam bahasa setempat, "samgak" berarti segitiga, sedangkan "gimbap" atau kimbap adalah semacam nasi gulung isi khas Korea yang bentuknya mirip sushi roll di Jepang. Jadi, secara harfiah samgak gimbap bisa diartikan sebagai nasi isi berbentuk segitiga.

Realitasnya, ide penciptaan penganan ini memang berasal dari onigiri. Samgak gimbap orisinal berisi daging ikan salmon dan katsuobushi (serpihan daging ikan bonito). Nasi kemudian dibentuk menjadi segitiga sama sisi, lalu dibungkus nori atau rumput laut.

Populer di Minimarket

Samgak gimbap yang dijual di minimarket Korea. (Instagram/vegetariano_en_corea)

Keberadaan samgak gimbap nggak lepas dari popularitas onigiri di Jepang. Mulai dikenal pada masa perang sebagai bekal para prajurit Jepang, nasi kepal lambat laun menjadi bagian dari penganan wajib yang selalu tersedia di berbagai minimarket di Negeri Sakura.

Dari Jepang, onigiri mulai merambah pasar Korea melalui minimarket 7-Eleven pada 1991. Nggak lama, minimarket-minimarket lain di Korea seperti Family Mart dan GS25 juga ikut-ikutan menjualnya. Nggak disangka, penganan ini laris manis dijadikan bekal makan siang para pekerja dan pelajar di sana.

Selain cara makan yang nggak ribet, harga nasi kepal ini cenderung lebih murah dibanding seporsi makanan di kedai. Maka, makanan yang kemudian berganti nama menjadi "samgak gimbap" itu pun segera menjadi pilihan masyarakat, terutama kalangan kelas bawah.

Untuk membedakan nasi kepal tersebut dengan onigiri, produsen samgak gimbap memodifikasinya dengan menambahkan kondimen khas Korea seperti kimchi, saus gochujang, bulgogi, hingga daging ikan tuna. Hm, menggiurkan ya, Millens?

Tahan 24 Jam

Samgak gimbap isi tuna menjadi salah satu varian favorit di Korea. (Shutterstock via Tasteatlas)

Dari sekian banyak varian samgak gimbap di Korea, rasa tuna dengan mayones, jeonju bibimbap, bulgogi, spicy tuna, dan cheese spicy chicken menjadi yang paling populer di sana. Kepopuleran itu juga menjalar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Samgak gimbap umumnya nggak berpengawet, jadi hanya bisa bertahan selama 24 jam. Harganya berkisar antara 700-900 won, tergantung pada varian rasanya. Kalau pengin lebih murah, tunggulah hingga malam hari.

Biasanya, minimarket akan memberi diskon besar-besaran sekitar 1-2 jam menjelang masa kedaluarsa. Di minimarket tertentu, kamu bisa mendapatkan paket dua buah samgak gimbap hanya dengan membayar seharga 800-1.200 won.

So, buat para pelancong yang sedang traveling ke Korsel, jam makannya ditahan sampai menjelang malam dulu, ya! Ha-ha. Eits, tapi jangan sampai kehabisan ya, karena paket samgak gimbap malam hari ini biasanya juga jadi buruan para backpacker atau mahasiswa rantau yang tengah berhemat.

Kalau di Yogyakarta, samgak gimbap ini mungkin mirip nasi angkringan kali ya? Ha-ha. Kamu pernah membeli samgak gimbap di minimarket Tanah Air nggak, nih? Suka dengan rasanya? (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: