BerandaHits
Kamis, 29 Apr 2020 13:08

Pemudik Ngumpet-Ngumpet, Ganjar: Bahaya!

Ganjar Pranowo meminta agar jangan ada yang mudik dengan sembunyi-sembunyi. (Inibaru.id/ Audrian F)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan masih banyak pemudik yang nekat pulang ke Jawa Tengah meski mudik dilarang. Cara yang digunakan juga semakin beragam dan bikin geleng-geleng.<br>

Inibaru.id - Meskipun mudik sudah dilarang, masih saja ada orang-orang yang nekat mudik secara sembunyi-sembunyi. Kebanyakan pemudik tersebut diketahui berasal dari daerah Jabodetabek.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kecewa setelah mendapatkan laporan adanya pemudik yang menggunakan siasat yang bikin "mengelus dada" untuk pulang kampung. "Ada yang mobilnya dimasukkan ke dalam truk, ditutup barang. Ada juga, nggak tahu bener apa tidak, orang naik kontainer," beber Ganjar, Selasa (28/4).

Ganjar pun langsung menegaskan cara seperti ini berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan. Dia lalu menyinggung tentang tujuh orang yang dinyatakan positif setelah mudik menggunakan travel menuju Cilacap.

Karena itu, dia menyarankan masyarakat agar terang-terangan saja dengan mengurus surat izin. Ganjar yakin pemerintah akan bijaksana.

Daripada sembunyi-sembunyi, Ganjar meminta agar para pemudik mengurus surat perizinan saja. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Meski izin dapat diurus, Ganjar tetap mengimbau warga Jateng yang berada di Jabodetabek agar nggak mudik. Dia mengajukan jaminan hidup bagi warga Jateng yang ada di perantauan.

"Nanti kami urus kok. Jangan khawatir, nanti kami urus. Setiap hari saya membalas WA, telpon, sms bahkan DM soal itu. Ada mekanisme yang dapat ditempuh untuk itu, tolong patuhi peraturan pemerintah," pintanya.

Sejalan dengan jaminannya, Ganjar pun juga akan meminta Pemerintah Pusat agar benar-benar memastikan masyarakat yang nggak pulang agar mendapatkan insentif.

Ke depan Ganjar akan terus mengantisipasi pemudik yang nekat pulang kampung. Bersama bupati, wali kota sampai kepala desa se-Jateng, pihaknya akan mempersiapkan protokol kesehatan dan menyediakan karantina.

"Sekali lagi saya tekankan, tolong jangan pulang, apalagi ngumpet-ngumpet. Itu bahaya! Nanti duduk empet-empetan dengan penumpang lain, udara pengap tidak sehat, tidak pakai masker, tangannya tidak dicuci, dan sebagainya. Ini kan bahaya!" ucapnya.

Jadi tolong mudiknya ditahan dulu ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024