BerandaHits
Minggu, 24 Agu 2024 08:00

Pasca Kematian Dokter PPDS, FK Undip akan Hormati Hasil Investigasi

Dekan Fakultas Kedokteran Undip dr Yan Wisnu menjelaskan kondisi PPDS yang praktek di RS Kariadi Semarang. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Polisi masih melakukan penyidikan atas kematian seorang mahasiswa yang merupakan dokter PPDS Anestesi Undip. Sementara itu, dalam penelusurannya, pihak kampus menyatakan tidak ditemukan perundungan.

Inibaru.id - Proses penyidikan kasus kematian dokter PPDS anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sampai sekarang masih berlangsung. Sementara itu, pihak dekanat menilai melihat fakta selama proses pendidikan anestesi, tidak ditemukan unsur perundungan dalam kasus kematian mahasiswa tersebut.

"Kami menyimpulkan tidak ada aspek perundungan yang melatarbelakangi. Seperti saya sampaikan tadi proses penyidikan sedang berlangsung," kata Dekan Fakultas Kedokteran Undip, dr Yan Wisnu, Jumat (23/8).

Berdasarkan proses selama ini, kegiatan dokter PPDS memang cenderung didominasi di dalam RSU Kariadi Semarang. Sedangkan dosen pengajarnya adalah gabungan dari dosen-dosen di fakultas.

"Jadi kalau prodi pendidikan spesialis di Undip itu pendidikan 90 persen kliniknya di Rumah Sakit Umum Kariadi. Teman-temannya terdaftar di mahasiswa Undip. Kalau interaksi sosialnya begitu," ungkapnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Undip, dr Yan Wisnu menyimpulkan tidak ada aspek perundungan yang melatarbelakangi kematian salah seorang mahasiswanya. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Sedangkan untuk para dokter PPDS anestesi, selama bertugas lebih banyak berkegiatan di ruang-ruang bangsal anak, ruang IGD, UGD, ICU. Bahkan punya tugas khusus menangani para pasien yang mengalami henti nafas.

"Pendidikan anestesi tidak hanya di UGD, kamar operasi, IGD, ICU untuk penanganan pasien-pasien yang henti nafas. Anestesi di ruang anak juga banyak. Jadi memang beban kerjanya lebih banyak. Memang perlu pengaturan yang lebih rumit tapi harus dilakukan," jelasnya.

Sedangkan untuk kemungkinan tindakan perundungan alias bullying tidak hanya di dalam rumah sakit namun bisa saat beraktivitas di luar pendidikan. Sulit untuk mengetahui apakah dokter PPDS anestesi sejawatnya mengalami perundungan atau tidak.

"Tapi perundungan bisa terjadi tidak hanya di dalam rumah sakit tapi ketika di luar aktivitas pendidikan rumah sakit. Jadi sulit ditentukan. Meskipun kehidupan beliau banyak di rumah sakit. Jadi, apapun hasil investigasi kami hormati," pungkasnya. (Danny Adriadhi Utama/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: