BerandaHits
Jumat, 23 Sep 2021 10:02

Ongkos Kirim Barang dari Tiongkok Kok Lebih Murah dari Antar-Daerah di Indonesia?

Ilustrasi: Ongkos kirim (ongkir) barang dari Tiongkok lebih murah. (Flickr/ Paul Sullivan)

Banyak orang yang heran dengan ongkir barang dari Tiongkok yang lebih murah dibandingkan dengan ongkir barang dari antar-daerah di Indonesia. Apa ya penyebabnya?

Inibaru.id – Ada banyak hal yang dipertimbangkan orang Indonesia saat berbelanja daring. Ada yang mempertimbangkan harga, kualitas barang, hingga ongkos kirim. Nah, soal ongkos kirim, kamu sempat terpikir nggak kalau banyak ongkos kirim barang dari Tiongkok justru lebih murah dari barang yang dikirim dari daerah lain di Indonesia?

Memang, kini banyak e-commerce yang memberikan gratis ongkos kirim (ongkir) bagi mereka yang menggunakan layanannya. Hanya, banyak pelanggan yang sering membeli barang dari Tiongkok dengan biaya ongkos kirim yang murah.

Sebagai contoh, ada yang hanya membutuhkan ongkos kirim Rp 10 ribu untuk membeli suatu barang di Tiongkok. Padahal, jika barang ini dikirim dari Jakarta ke daerah di luar jawa misalnya, bisa jadi ongkos kirimnya lebih dari Rp 20 ribu. Padahal, kalau dihitung soal jarak, jauhan dari Tiongkok, ya?

Nah, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto punya jawabannya. Kalau menurutnya, murahnya biaya ongkos kirim dari Tiongkok ini dipengaruhi oleh banyaknya barang yang dikirim dari sana sekaligus. Hal ini tentu sangat efisien untuk dikirim dari sisi biaya, tenaga, dan waktu, baik itu lewat udara ataupun lewat laut.

Hitungannya begini, Millens, kalau ada 100 barang diangkut dengan biaya pengiriman Rp 500, maka biaya pengiriman per barangnya jadi hanya Rp 5. Kalau barang yang dikirim sampai 500 dengan biaya pengiriman yang sama, ongkos kirimnya pun jadi hanya Rp 1 saja per barang.

“Volume (barang dari Tiongkok yang banyak) itu yang membuat dia bisa bargain kepada alat angkutnya, apakah lewat udara atau laut,” tegas Mahendra, Kamis (16/9/2021).

Volume pengiriman barang dari Tiongkok besar. Ditambah dengan adanya subsidi dari pemerintah membuat biaya pengiriman lebih murah. (Flickr/ james vreeland)

Nggak percaya kalau barang yang dikirim di e-commerce Tiongkok ke Indonesia sangat banyak? Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut impor barang non-migas dari Tiongkok adalah yang paling tinggi masuk ke Indonesia dibandingkan dengan dari negara-negara lain. Nilai transaksinya mencapai 34,67 miliar Dollar AS yang berarti 32,35 persen dari total impor non migas dalam kurun waktu Januari-Agustus 2021 saja.

Selain soal banyaknya impor barang dari Tiongkok, ada hal lain yang membuat ongkirnya jadi murah, yakni kebijakan harga pengiriman barang di Tiongkok yang mendukung hal ini. Banyak pelaku usaha di Tiongkok memperhatikan data pasar, termasuk di negara-negara tujuan pengiriman barang seperti Indonesia.

Sebagai contoh, tahu kalau barang dari Tiongkok laris di Indonesia, harganya dijual lebih murah dari yang dijual di Tiongkok sendiri. Alhasil, barang-barang ini semakin laris. Ditambah dengan adanya subsidi dari pemerintah bagi para pengusaha yang mengekspor barang, otomatis biaya pengiriman barang pun bisa semakin ditekan.

Di sisi lain, industri logistik di Indonesia masih terkendala biaya pengiriman yang cukup tinggi. Sebagai contoh, biaya jalan tol saja sudah mahal, bukan? Sementara itu, kalau memilih jalur non-tol, bisa lebih lama dan sama saja menghabiskan biaya perjalanan. Karena alasan inilah ada kesan biaya pengiriman barang dalam negeri justru lebih mahal dari barang dari Tiongkok.

Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa ongkir barang dari Tiongkok murah? (Tir/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: