BerandaHits
Selasa, 7 Mar 2022 09:31

Nggak Terkait Tinju, Kok Namanya Wedang Ronde?

Istilah wedang ronde sama sekali nggak terkait dengan olah raga tinju. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Pernah terpikir nggak dari mana asal penamaan wedang ronde? Nggak terkait dengan olah raga tinju kok. Bahkan, bisa dikatakan penamaannya terkait dengan zaman penjajahan Belanda dulu.

Inibaru.id – Salah satu minuman khas Tanah Air yang digemari banyak orang adalah wedang ronde. Minuman ini cocok dikonsumsi di malam hari atau di tempat dengan suhu udara dingin seperti dataran tinggi. Pernah terpikir nggak mengapa namanya wedang ronde? Ternyata terkait erat dengan zaman penjajahan, lo.

Wedang ronde adalah minuman yang dibuat dari air rebusan jahe hangat yang dicampur dengan gula merah. Isian dari minuman ini yang membuatnya lain dari yang lain, yakni adanya kacang tanah dan juga bulatan dari beras ketan yang disebut sebagai ronde. Nah, ronde ini yang menarik untuk kita bahas.

Omong-omong ya, Millens, wedang ronde sebenarnya adalah versi adaptasi dari hidangan khas Tionghoa. Tangyuan juga bentuknya bulatan dan terbuat dari tepung ketan. Namun, di Indonesia, bulatan ini kemudian dicampur dengan rebusan jahe yang diberi tambahan gula.

Tangyuan ini sudah ada sejak lama, lo. Kalau di Tiongkok sana, tangyuan sering disajikan di festival-festival di mana keluarga bisa berkumpul dan makan bersama layaknya Dongzhi atau Yuanxiao. Bahkan, proses pembuatan tangyuan ini juga dilakukan bersama-sama. Jadi bikin makin erat tali kekeluargaan deh.

Wedang ronde cocok dikonsumsi di malam hari atau saat udara dingin. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Orang-orang Tionghoa yang berdagang dan bahkan kemudian akhirnya merantau ke Indonesia juga membawa tangyuan ini. Bedanya, mereka mengonsumsinya bersamaan dengan kuah yang terbuat dari kaldu daging atau yang rasanya manis. Orang Indonesia pun kemudian menyesuaikannya dengan selera lidah lokal, yakni dengan menempatkannya di dalam rebusan jahe dan gula.

Nama Ronde Justru Berasal dari Belanda

Yang menarik, meski terinspirasi dari hidangan Tionghoa, nama ronde justru terinspirasi dari Belanda. Nggak, hal ini sama sekali nggak terkait dengan olah raga tinju, melainkan dari kata Belanda rond yang artinya bulat. Kalau di Bahasa Inggris round ya, Millens.

Tapi, karena bulatan di dalam wedang ini biasanya lebih dari satu, maka penyebutannya nggak lagi rond, melainkan rondje. Mirip-mirip dengan sebutan boontjes untuk sayuran buncis gitu deh, Millens. Lidah orang Indonesia kemudian melafalkannya jadi ronde deh hingga sekarang.

Kini, penjual wedang ronde bisa ditemukan di banyak kota di Tanah Air, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ada yang menjualnya dengan gerobak, ada yang memakai sepeda motor, atau bahkan di angkringan. Satu hal yang pasti, minuman ini sangat mantap disantap saat masih panas.

Kamu suka wedang ronde nggak, nih, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: