BerandaHits
Jumat, 25 Feb 2021 14:35

Mirip India, Inilah 'Twin Town' Indonesia, Desa yang Dihuni Puluhan Anak Kembar

Ilustrasi: Kelahiran banyak anak kembar di Desa Jonggrangan hingga kini belum diketahui alasannya. (Buzzfeed/Vintageduckphotography)

Di India, ada dua desa yang dikenal memiliki ratusan pasangan kembar. Nah, di Indonesia, kamu juga bisa menemukan desa yang dihuni banyak anak kembar, yakni Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah.

Inibaru.id – Desa Qingyuan yang berada di lereng Pegunungan Chongqing, Tiongkok, dikenal dunia lantaran hampir setiap kelas sekolah dasar di sana diisi sepasang anak kembar. Bagi kita, mungkin ini aneh, tapi nggak untuk penduduk "desa kembar" yang dihuni sekitar 39 pasang anak kembar itu.

Namun, ini belum seberapa. Di India, ada dua desa yang dijuluki "twin town" karena dihuni ratusan pasang orang kembar. Yang pertama adalah Mohammedpur Umari yang dihuni 100-an pasang anak kembar. Lalu, ada Kodinhi, desa 2.000 keluarga yang dihuni 400-an pasang anak kembar.

Menyoal desa yang dihuni anak-anak kembar, Indonesia juga memilikinya. Bertandanglah ke Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan jangan heran kalau berpapasan dengan orang-orang yang punya tampang mirip.

Yap, desa dengan populasi 4.300 orang ini memang dihuni puluhan pasang anak kembar. Dari total 10 dukuh di desa yang berada nggak jauh dari pusat kota Klaten ini, setidaknya ada lima dukuh yang mempunyai anak kembar. Salah satu dukuh, yakni RW 001, bahkan dihuni 10 pasang anak kembar. Nah!

Dari keterangan pemda setempat, ada sekitar 20 pasang anak kembar identik di Desa Jonggrangan. Sebagian besar dari mereka berjenis kelamin sama. Yang tertua berusia lebih dari 50 tahun, sedangkan yang paling muda tiga tahun.

Belum Diketahui Penyebabnya

Desa yang dihuni puluhan pasangan kembar, Desa Jonggrangan di Klaten, Jawa Tengah. (Lengser.wordpress)

Jika penduduk Desa Qingyuan mengklaim air sumur tua menjadi alasan banyak warga desa memiliki anak kembar, penduduk Desa Jonggrangan justru nggak punya mitos apa pun terkait kelahiran kembar yang banyak terjadi di sana. Yang mereka tahu, fenomena itu baru terasa pada 2000-an.

Perlu kamu tahu, dalam dunia kedokteran, kembar dibagi menjadi dua, yakni kembar identik dan fraternal. Anak yang lahir kembar identik berarti berasal dari satu sel telur (monozigotik), sedangkan kembar fraternal lahir dari dua sel terlur yang berbeda (dizigotik).

Pada kembar identik, zigot yang dibuahi membelah menjadi embrio berbeda, lalu berkembang dan mereka berbagi rahim. Sementara, peristiwa kembar fraternal yang dibuahi dua sperma berbeda, berkembang sendiri-sendiri.

Peristiwa ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari usia ibu, jumlah anak yang sudah dimiliki sebelumnya, negara tempat tinggal, dan faktor genetika. Anak kembar fraternal sangat mungkin memiliki fisik berbeda, sedangkan kembar identik sangat mungkin mirip.

Gimana Biar Nggak Salah Sebut?

Pasangan kembar dari Desa Jonggrangan. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Memiliki satu tetangga yang kembar mungkin masih bisa dengan mudah diidentifikasi. Namun, kalau dalam satu desa ada puluhan warga yang memiliki wajah identik, gimana membedakannya.

Mungkin, inilah yang dialami warga Desa Jonggrangan. Tanpa penanda yang spesifik, memang sangat sulit membedakan pasangan pasangan kembar identik. Nggak cuma fisik, mereka juga kadang memiliki kesamaan perilaku lantaran berasal dari sel terlur yang sama.

Namun demikian, warga mengaku nggak kesulitan membedakan para pasangan kembar itu. Meski identik dan bisa bikin banyak orang kesulitan membedakannya, beberapa orang dari mereka bisa dibedakan dari bekas luka di tubuh. Ada juga yang dibedakan dari daging tumbuh pada bagian telinga.

Sementara, sebagian orang yang punya fisik sangat mirip biasanya akan membuat perbedaan tertentu, misalnya dengan mengecat rambut untuk membedakan dia dari kembarannya. Hm, unik juga ya, Millens!

Wah, buat kamu yang jarang melihat orang kembar, silakan datang ke desa ini. Ehm, atau, kalau pengin punya keturunan kembar, boleh juga cari jodoh di sana! Ha-ha. (Goo/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: