BerandaHits
Selasa, 27 Nov 2017 03:57

Ayo Njathil dan Selamatkan Kuda Lumping

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut memainkan Kuda Lumping di Temanggung. (Pemprov Jateng)

Kuda Lumping dilupakan. Namun ketika diklaim negara lain, kita berang. Siapa yang masih melestarikan?

Inibaru.id – Komentar negatif dari warganet Indonesia mengiringi foto Miss Grand Malaysia 2017 Sanjeda John yang berkostum kuda lumping rancangan desainer Hana Yaakob. Indonesia mengklaim kuda lumping sebagai seni budaya Indonesia, bukan Malaysia. Namun, siapa yang masih mengenal kuda lumping di Indonesia, khususnya Jawa?

Jaran kepang atau kuda lumping seakan sudah dilupakan Kids Zaman Now dalam beberapa tahun terakhir. Selama puluhan tahun, pamor kuda-kudaan dari anyaman bambu itu bahkan sudah tenggelam oleh zaman.

Mencoba mencegah agar seni budaya ini tergerus atau diklaim negara lain, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mulai berupaya menaikkan martabat kuda lumping sebagai kesenian kebanggaan wilayahnya.

Dilansir dari Detik.com, Sabtu (25/11/2017), Jateng menyelenggarakan Sedekah Turonggo Bhumi Pala di Lapangan Gondangwinangun, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, akhir pekan lalu. Seribu kuda lumping berpentas kolosal.

Baca juga:
Penyembelihan Pengantin Bekakak dalam Pawai Saparan
Misteri Petilasan Watu Sigong Klaten Perlu Diteliti

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo ikut serta dalam perhelatan yang diproyeksi bakal menjadi kegiatan tahunan itu. Mengenakan kostum penari, dia berjingkrak-jingkrak selama satu jam bersama ribuan pemain kuda lumping lain.

"Luwes sekali, ya, Pak Ganjar. Jogetannya juga pas sekali, baru tahu ternyata pinter njathil," kata salah seorang penonton, Sutarti.

Njathil adalah istilah bagi orang yang melakukan tari Jathilan, istilah lain dari Kuda Lumping atau Jaran Kepang.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga dinobatkan sebagai Bapak Jaran Kepang Jawa Tengah. Penobatan itu diberikan oleh para seniman Jaran Kepang atas dedikasi Ganjar terhadap kesenian itu.

Festival Rutin

Ganjar berpendapat, seribu jaran kepang harus terus digelar setiap tahun. Selain untuk melestarikan tradisi juga bisa dikemas sebagai perhelatan pariwisata. Dia optimistis, para turis akan suka dan tak segan ikut menari jaran kepang.

Baca juga:
Jepara Gelar Odolan untuk Lestarikan Budaya
Sapi-Sapi Bersolek dari Madura

“Dari seribu jaran kepang, 100 dimainkan para turis. Ajak mereka menari bersama, tentu sangat menarik," tutur Ganjar sekaligus menegaskan bahwa dia mendukung penuh penyelenggaraan festival ini.

Menurutnya, kuda lumping adalah aset kebudayaan bernilai tinggi yang harus masuk dalam kalender pariwisata Jateng sebagai andalan. Namun begitu, Ganjar juga memberi PR pada para seniman jathilan untuk melakukan kaderisasi dan kreasi dalam koreorgafi. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024