BerandaHits
Sabtu, 13 Okt 2023 16:40

Mengapa Remaja Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental?

Banyak remaja yang mengalami depresi. (Shutterstock)

Kita mungkin kerap mendengar soal remaja yang melakukan perbuatan membahayakan yang menjurus ke gangguan kesehatan mental. Tapi apa yang membuat remaja menjadi kaum dengan kesehatan mental rentan?

Inibaru.id - Gangguan kesehatan mental atau depresi menjadi permasalahan kejiwaan yang kerap muncul pada kalangan remaja. Data di Indonesia mencatat bahwa sekitar 6,1 persen penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental.

Dr. Khamelia Malik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyoroti paradoks kesehatan remaja.

Meskipun secara fisik, masa remaja dianggap sebagai periode paling sehat, namun angka kesakitan dan kematian pada remaja meningkat hingga 200%, terutama disebabkan oleh kurangnya kemampuan mengendalikan perilaku dan emosi.

Menurut Dr. Khamelia, kesulitan memahami remaja disebabkan oleh perkembangan otak remaja yang tidak seimbang. Area otak tertentu berkembang lebih cepat, membuat remaja lebih rentan terhadap perilaku berisiko dan impulsif.

Penting bagi orang tua untuk membimbing remaja dalam membangun kecerdasan emosi dan membuat pilihan yang lebih sehat. Evaluasi risiko, antisipasi konsekuensi, dan pengembangan strategi untuk mengalihkan perhatian ke aktivitas yang sehat menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental remaja.

Gangguan kesehatan mental yang dibiarkan bukan nggak mungkin memicu tindakan membahayakan. (via CNN)

Nimaz Dewantary, anggota Perhimpunan Psikolog Indonesia, menekankan pentingnya edukasi diri sendiri tentang pengalaman keluarga dalam menjaga stabilitas emosi.

Bantuan profesional dari psikolog, dukungan terapi, menghilangkan stigma, dan menyediakan waktu untuk diri sendiri juga dianggap sebagai langkah efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental.

Yuk ah mulai peka terhadap orang-orang rentan depresi di lingkungan terdekat kita. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan menyapa mereka. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024