BerandaHits
Kamis, 2 Okt 2024 17:44

Mengapa Korban Kekerasan Kerap Menarik Diri dari Pergaulan?

Korban kekerasan biasanya lebih senang menyendiri, tapi kenapa? (Thinkstock)

Korban kekerasan kerap menarik diri dari pergaulan sebagai dampak dari trauma emosional dan fisik yang mereka alami. Rasa malu, kehilangan kepercayaan, ketakutan, serta stigma sosial sering menjadi alasan utama mereka mengisolasi diri. Pemulihan dari kekerasan memerlukan waktu dan dukungan sosial yang empatik sangat penting agar korban bisa kembali merasa aman dan terhubung dengan lingkungan sekitar.

Inibaru.id - Korban kekerasan sering kali mengalami trauma fisik dan emosional yang mendalam, sehingga mereka cenderung menarik diri dari pergaulan sosial. Fenomena ini bukan hanya tentang menghindari interaksi dengan orang lain, tetapi juga merupakan mekanisme pertahanan yang sering digunakan korban untuk melindungi diri dari rasa takut, malu, dan kebingungan yang mereka rasakan setelah mengalami kekerasan.

1. Rasa Malu dan Rendah Diri

Salah satu alasan utama korban kekerasan menarik diri dari pergaulan adalah perasaan malu. Kekerasan, terutama kekerasan fisik dan seksual, bisa meninggalkan bekas luka, baik secara fisik maupun mental. Banyak korban merasa bahwa mereka telah "ternoda" atau "cacat," sehingga mereka merasa tidak layak berada di lingkungan sosial.

Rasa malu ini sering kali membuat mereka menghindari interaksi dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja karena takut dihakimi atau dipandang rendah.

2. Trauma dan Ketakutan

Kekerasan dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam, yang dikenal sebagai gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Korban sering merasa terancam dan tidak aman, bahkan di lingkungan yang seharusnya aman. Karena kekerasan meninggalkan bekas yang mendalam, korban sering kali menjadi sangat waspada terhadap situasi yang mirip dengan peristiwa traumatis yang mereka alami. Akibatnya, mereka cenderung menarik diri dari interaksi sosial sebagai upaya melindungi diri dari kemungkinan ancaman yang serupa.

3. Kehilangan Kepercayaan

Korban kekerasan kehilangan kepercayaan pada orang lain. (PS ILove You)

Kekerasan, terutama jika dilakukan oleh orang terdekat, dapat menyebabkan korban kehilangan kepercayaan pada orang lain. Mereka mungkin merasa dikhianati dan sulit mempercayai bahwa orang di sekitar mereka benar-benar peduli atau memahami apa yang mereka rasakan. Hal ini mendorong korban untuk mengisolasi diri, karena mereka takut mengalami pengkhianatan yang sama di masa depan.

4. Stigma Sosial

Stigma sosial juga menjadi faktor penting. Banyak korban kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual, merasa bahwa masyarakat akan menganggap mereka sebagai penyebab atau bahkan menilai bahwa mereka "pantang menyerah" dalam menghindari situasi tersebut. Ketakutan akan stigma sosial membuat mereka memilih untuk menyembunyikan pengalaman mereka dan menjauh dari pergaulan.

5. Kebingungan Emosional

Korban kekerasan sering kali mengalami kebingungan emosional. Mereka mungkin merasa marah, takut, sedih, dan bingung sekaligus, dan mereka tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan atau menangani perasaan tersebut. Keadaan ini membuat mereka merasa lebih aman jika mereka menyendiri, karena berinteraksi dengan orang lain mungkin memicu perasaan tersebut menjadi lebih buruk.

6. Kebutuhan Akan Pemulihan

Proses pemulihan korban kekerasan membutuhkan waktu dan sering kali melibatkan isolasi diri sebagai bagian dari penyembuhan emosional. Dengan menarik diri dari pergaulan, mereka berusaha memahami dan mengatasi trauma yang mereka alami. Pemulihan ini bisa menjadi jalan bagi mereka untuk memproses perasaan dan pengalaman mereka sebelum kembali ke dunia sosial.

Pentingnya Dukungan Sosial

Meskipun korban kekerasan cenderung menarik diri, penting bagi lingkungan sosial untuk memahami bahwa dukungan dari keluarga, teman, atau tenaga profesional sangatlah krusial. Dukungan yang konsisten dan empati dapat membantu mereka merasa aman kembali dan memberikan mereka ruang untuk berbicara tentang apa yang telah mereka alami.

Kalau kamu bertemu teman yang tiba-tiba menutup diri, apa yang bakal kamu lakukan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: