BerandaHits
Minggu, 23 Mar 2024 11:27

Mengapa Bledug Cangkring Semburkan Lumpur Usai Gempa Tuban?

Bledug Cangkring semburkan lumpur usai gempa Tuban Jumat (22/3) sore. (Twitter/LeeGolden6)

Fenomena aneh muncul usai gempa Tuban M 6,5 menggoyang Jawa pada Jumat (22/3) pukul 15.52 WIB. Bledug Cangkring di Grobogan langsung semburkan lumpur dalam jumlah banyak. Apa ya penyebab dari hal ini?

Inibaru.id – Berdasarkan data yang diungkap Daryono BMKG di akun Twitternya pada Sabtu (23/3/2024) pukul 9.58 WIB, terungkap bahwa gempa Tuban yang terjadi di Laut Jawa, tepatnya di dekat dengan Pulau Bawean sudah berlangsung sampai 158 kali. Dari ratusan gempa dengan kekuatan berbeda-beda itu, ada dua gempa utama yang cukup kuat terjadi pada Jumat (22/3) pukul 11.22 WIB dan 15.52 WIB.

Kekuatan gempa yang terjadi pada pukul 15.52 WIB adalah yang terbesar, yaitu M 6.5 di kedalaman 10 kilometer. Karena cukup dangkal, wajar jika guncangan dirasakan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, hingga ke Jakarta.

Tapi, yang cukup aneh, nggak lama setelah gempa tersebut muncul, baby volcano Bledug Cangkring yang ada di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah, bergolak. Lumpur tersembur dengan deras dari permukaan bumi di lokasi tersebut pada Jumat (22/3) sore.

Kalau menurut Kepala Desa Grabagan Eko Setyawan, warga setempat nggak heran dengan fenomena ini yang kerap muncul tatkala ada gempa besar terjadi di lokasi lainnya. Sebagai contoh, saat gempa Jogja menerjang pada Mei 2006, Bledug Cangkring juga menyemburkan lumpur. Bahkan, durasinya jauh lebih lama dan semburannya jauh lebih deras dibandingkan dengan yang terjadi kemarin.

“Sejak pukul 16.00 WIB muntahan lumpurnya keluar. Hal ini biasa terjadi kalau ada gempa besar. Soalnya tempat ini seperti mangkuk yang berisi lumpur. Jadi kalau digoyang-goyang pasti tumpah,” ungkap Eko sebagaimana dilansir dari Kompas, Sabtu (23/3).

Bledug Cangkring yang ada di Grobogan, Jawa Tengah. (Oystein Lund Andersen)

Yang pasti, pada pukul 21.00 WIB, semburan lumpur yang meluber sampai jarak 100 meter dengan kedalaman kurang lebih 15 sentimeter akhirnya berhenti. Warga sudah berencana membersihkan area bekas limpasan lumpur di pekarangan rumah warga secara bergotong royong pada hari ini.

Meski bukan hal aneh, warga Grabagan ternyata percaya kalau sampai Bledug Cangkring menyemburkan lumpur, bakal ada bencana buruk di Indonesia. Pasalnya, fenomena ini cukup jarang terjadi, Millens.

“Ini kepercayaan warga setempat sih kalau sampai keluar lumpur, pertanda bakal ada bencana besar di tempat lain. Semoga saja semua baik-baik saja,” ujar warga lainnya, Budi Aji.

Asal kamu tahu, Bledug Cangkring berlokasi kurang lebih 2 kilometer dari Bledug Kuwu yang jauh lebih populer. Yang pasti, dua tempat tersebut sering terjadi fenomena letupan lumpur yang disertai dengan keluarnya asap putih dari dalam tanah.

Meski sama-sama menyemburkan lumpur, sejumlah pakar memastikan kalau baby volcano Bledug Cangring beda dengan mud volcano di Sidoarjo. Pasalnya, suhu kamar dari baby volcano hanya 30 sampai 32 derajat Celsius, sementara di Sidoarjo sampai 100 derajat Celcius. Yang pasti, hal ini menandakan bahwa di kawasan tersebut ada minyak dan gas.

Hm, cukup unik ya fenomena keluarnya lumpur setelah gempa Tuban di Bledug Cangkring ini? Semoga saja kepercayaan warga setempat bahwa akan ada bencana lebih besar nggak benar-benar terjadi ya, Millens! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: