BerandaHits
Minggu, 18 Apr 2020 15:02

Menengok Lokasi Kremasi Jenazah Covid-19 di Krematorium Kedungmundu Semarang

Muji, salah seorang pekerja di krematorium. (Inibaru.id/ Audrian F)

Selain dimakamkan, ternyata sudah ada 20 jenazah kasus Covid-19 yang dikremasi. Seperti apa sih tahapan kremasi yang dilakukan di Krematorium Kedungmundu, Semarang?<br>

Inibaru.id - Selain dikuburkan di permakaman, terdapat penanganan lain bagi jenazah korban Covid-19 di Semarang, yakni dikremasi. Saya pun menengok langsung bagaimana lokasi kremasi tersebut pada Selasa (14/4/2020).

Di Kota Semarang, lokasi kremasi jenazah ini ada di Krematorium Kedungmundu yang ada di Jalan Tandang, Kecamatan Tembalang. Untuk mencapai krematorium, harus melewati kompleks pemakaman Tionghoa dulu.

Sesampainya di krematorium, saya disambut oleh Hariyadi, Manajer dari Krematorium tersebut. Sekadar info, krematorium ini dikelola oleh Yayasan Pancaka Semarang. Hariyadi menjelaskan banyak perihal proses kremasi, khususnya pada jenazah Covid-19 yang harus ditangani secara khusus.

Ternyata, proses kremasi jenazah covid-19 nggak jauh beda dari jenazah pada umumnya. Hanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, kalau biasanya jenazah dimasukkan ke dalam tungku pembakaran oleh petugas Krematorium Kedungmundu, jenazah Covid-19 harus dimasukkan oleh pihak rumah sakit.

Krematorium Kedungmundu menjadi rujukan dalam penanganan jenazah covid-19. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Sudah diimbau oleh dinas. Langsung dari rumah sakit saja,” ujar Hariyadi.

Krematorium Kedungmundu memiliki dua tungku pembakaran. Masing-masing tungku bisa menghasilkan api pembakaran dengan suhu 1.000 sampai 1.200 derajat Celcius. Sebagaimana jenazah virus corona yang dimakamkan, proses kremasi juga dilakukan bersama dengan petinya. Peti ini telah dilapisi dengan aluminium foil dan dipaku.

Saat jenazah dikremasi, pihak keluarganya ternyata nggak diperkenankan hadir. Tapi, memang kebetulan mayoritas jenazah tiba pada malam atau dini hari. Saat itu, hampir tidak ada aktivitas warga sehingga proses kremasi nggak bikin gaduh.

Menurut Hariyadi, proses kremasi bisa menjadi alternatif penanganan jenazah Covid-19 karena lebih praktis dan lebih cepat dibandingkan dengan dimakamkan. Proses kremasi juga bisa dilakukan dalam jangka waktu 4 jam pasca pasien meninggal dan tidak perlu menunggu proses penggalian makam terlebih dahulu.

Sebagaimana pemakaman, saat proses kremasi jenazah covid-19 pun nggak boleh dihadiri oleh pelayat. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Tapi sesuai permintaan keluarga ya,” jelasnya. “Sejauh ini memang jenazah yang dikremasi memiliki identitas non-muslim,” tambah Hariyadi.

Jenazah yang telah dikremasi akan menjadi abu. Abu ini akan diambil oleh petugas krematorium dan disimpan di dalam kendil atau guci.

“Ambilnya nggak bisa langsung. Biasanya besoknya, bisa lusa atau seminggu,” ujar pria yang sudah 6 tahun bekerja sebagai petugas kremasi itu.

Sejauh ini, tercatat ada 20 jenazah dengan kasus covid-19 yang sudah dikremasi di Krematorium Kedungmundu.

“Intinya dalam kasus Covid. Perkara positif enggak, saya nggak begitu tahu,” tandasnya.

Kalau menurut kamu, proses kremasi bisa dijadikan opsi penanganan jenazah Covid-19 yang lebih baik atau nggak, nih Millens? (Audrian F/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: