BerandaHits
Sabtu, 10 Nov 2023 08:35

Memahami Mansplaining, Menuju Percakapan yang Sederajat

Mansplaining menjadi perilaku yang membuat frustrasi perempuan. (via Allprodad)

Mansplaining terjadi ketik laki-laki menjelaskan sesuatu kepada perempuan dengan cara merendahkan. Mereka menganggap perempuan nggak menguasai topik tsrssbut.

Inibaru.id - Mansplaining adalah istilah yang semakin dikenal dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara untuk menggambarkan bentuk komunikasi khusus yang terjadi ketika seorang lelaki menjelaskan sesuatu kepada seorang perempuan dengan cara merendahkan atau meremehkan, seringkali dengan asumsi bahwa perempuan tersebut kurang pengetahuan tentang subjek yang dibicarakan.

Ini adalah perilaku yang dapat membuat frustasi, meremehkan, dan mempertahankan ketidaksetaraan gender dalam percakapan.

Nah, biar makin mengerti, simak yuk pembahasan berikut ini.

Memahami Mansplaining

Mansplaining sering terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan di tempat kerja hingga interaksi santai.

Hal ini dapat muncul ketika seorang perempuan diinterupsi, diucapkan dengan keras, atau diabaikan dalam percakapan, dan ini nggak hanya tentang konten yang dibicarakan, tetapi juga asumsi bahwa lelaki tersebut tahu lebih baik.

Mengapa Perempuan Harus Benci Mansplaining?

Mansplaining juga kerap terjadi di tempat kerja. (Shutterstock)

1. Mengurangi Kredibilitas Perempuan

Mansplaining dapat meruntuhkan kredibilitas dan keahlian seorang perempuan, yang menyebabkan rasa frustrasi dan keraguan diri.

2. Memelihara Stereotip Gender

Perilaku ini memelihara stereotip gender dengan asumsi bahwa lelaki adalah figur otoritas, sementara perempuan adalah penerima pasif dari pengetahuan.

3. Menghambat Dialog Produktif

Mansplaining dapat menghambat diskusi yang produktif karena menghentikan pertukaran ide dan pembelajaran yang sejati.

Lakukan Ini Saat Kena Mansplaining

1. Tingkatkan Kesadaran

Langkah pertama dalam mengatasi mansplaining adalah meningkatkan kesadaran tentangnya. Baik pria maupun wanita harus sadar akan perilaku ini dan dampaknya.

2. Komunikasi Terbuka

Dorong komunikasi terbuka dan hormat. Semua orang harus diberikan kesempatan untuk menyatakan pemikiran dan ide mereka tanpa interupsi.

3. Menginterupsi Interupsi

Jika kamu mengalami mansplaining, interupsi dengan sopan namun tegas dan sampaikan perspektifmu.

4. Pendidikan dan Refleksi

Fostering budaya pembelajaran dan refleksi. Baik pria maupun wanita dapat mengedukasi diri tentang bias gender dan merenungkan kecenderungan komunikasi mereka sendiri.

5. Menciptakan Ruang Inklusif

Di lingkungan profesional, ciptakan ruang inklusif di mana semua suara dihargai dan didengar. Tetapkan pedoman untuk dialog yang menghormati.

Mansplaining adalah perilaku dalam percakapan yang mencerminkan ketidaksetaraan gender yang lebih luas dalam masyarakat.

Untuk mengatasi itu melibatkan tantangan terhadap stereotip yang sudah terakar dan mempromosikan kesetaraan dalam semua aspek kehidupan.

Dengan memahami mansplaining dan berupaya untuk mengeliminasi itu, kita bisa bergerak menuju percakapan yang lebih menghormati dan seimbang yang bermanfaat bagi semua orang. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: