BerandaHits
Senin, 30 Jul 2023 17:00

Masa Tanam Paksa dan Kemunculan 'Stereotype' Orang Jawa Lambat

Masa tanam paksa diperkirakan jadi penyebab munculnya stereotype orang Jawa lambat. (Suara

Stereotype orang Jawa lambat masih dipercaya hingga sekarang. Nah, kamu tahu nggak kalau stereotype ini muncul sejak masa tanam paksa? Begini ceritanya.

Inibaru.id – Ada banyak label atau stereotype yang disematkan terhadap orang Jawa. Sebagai contoh, banyak yang menyebut kuli bangunan dari Jawa adalah orang-orang yang bisa diandalkan. Tapi, di sisi lain, nggak sedikit pula yang menyebut orang Jawa lambat dan kurang cekatan. Hm, kok kontradiktif, ya?

Stereotype ini bahkan bertahan sampai sekarang, lo. Kamu pasti pernah kan mendengar anggapan orang-orang yang lelet dengan sebutan putri solo? Usut punya usut, asal mula dari pelabelan orang Jawa ini berasal dari para penjajah Belanda, lo.

Ceritanya begini, Millens. Bagi orang-orang Belanda, iklim Nusantara yang panas membuat orang Jawa malas bekerja. Orang Jawa juga dianggap lambat jika diminta untuk melakukan sesuatu. Anggapan ini terkuak dalam buku berjudul Nusa Jawa Silang Budaya karya Denys Lombard yang terbit pada 1996 lalu. Dalam buku tersebut, para penjajah bahkan menyebut orang Jawa malas sejak lahir.

Menariknya, dalam buku lain berjudul Mitos Pribumi Malas karya peneliti dari Malaysia bernama Syed Hussein Alatas, diungkap bahwa para penjajah memang cenderung nggak puas dengan kinerja dengan orang-orang yang berasal dari negara yang mereka jajah.

Pada buku yang diterbitkan pada 1988 itu, penjajah Inggris menganggap orang Malaysia malas, begitu pula bangsa Filipina di mata penjajah Spanyol.

Pada masa tanam paksa, penjajah menentukan tanaman yang harus ditanam. (Tropenmuseum)

Khusus untuk kasus di Indonesia, anggapan bahwa orang Jawa pemalas diperkirakan muncul pada masa tanam paksa (1830-1870). Saat itu, banyak perkebunan-perkebunan baru dibuka di Tanah Jawa seperti perkebunan tebu, teh, kopi dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut ditentukan oleh para penjajah, bukannya disesuaikan dengan musim atau kebiasaan menanam masyarakat lokal.

Karena nggak mengurus tanaman yang sebenarnya mereka pengin urus, ada sebagian orang Jawa yang akhirnya ogah-ogahan melakukannya. Hal inilah yang membuat penjajah Belanda menganggap orang Jawa sebagai pemalas dan lambat saat diperintah.

Jadi, sebenarnya kebiasaan malas-malasan saat bekerja di kebun itu bukan karena orang Jawa pada dasarnya orang yang pemalas sejak lahir, ya? Melainkan salah satu wujud perlawanan dari tindakan semena-mena yang dilakukan para penjajah.

Apalagi, jika dilogika, banyak perkebunan-perkebunan di Nusantara kala itu berhasil dan menguntungkan bagi Belanda. Artinya, orang Jawa nggak semalas atau selambat yang mereka kira, dong.

Kalau menurut kamu sendiri, apakah orang Jawa memang cocok dengan stereotype tersebut, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: