BerandaHits
Minggu, 14 Mei 2022 16:59

Makna Lampion yang Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur

Diterbangkannya lampion dalam perayaan Waisak di Borobudur. (Medcom/Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Pada Senin (16/5/2022) malam, puncak perayaan Waisak di Borobudur bakal digelar dengan sesi penerbangan lampion. Jadi penasaran ya apa alasan lampion diterbangkan saat Waisak?

Inibaru.id – Salah satu daya tarik dari perayaan Waisak di Borobudur adalah diterbangkannya lampion ke langit. Sebenarnya, apa sih makna dari penerbangan lampion ini?

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, pada 2022, perayaan waisak 2566 BE juga dilakukan di Candi Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada puncak perayaan agama Buddha ini, setidaknya 2.022 buah lampion yang dibuat di Thailand bakal diterbangkan, Millens.

Ada dua sesi penerbangan lampion pada Senin (16/5/2022) malam. Sesi penerbangan pertama bakal dilakukan pada pukul 19.30 WIB. Setelahnya, bakal digelar pada pukul 21.00 WIB. Oh ya, alasan utama mengapa ada 2.022 lampion yang diterbangkan tentu saja karena disesuaikan dengan tahun 2022.

“Kita rencana jumlahnya ada 2.022 (lampion). Jadi kalau diterbangkan satu sesi kelihatan crowded sekali. Jadi dibagi, jam 7.30 dan 9 (malam),” jelas Ketua 2 DPD Walubi Jateng Tanto Soegito Harsono dalam acara Bhakti Sosial Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE – 2022, Sabtu (14/5).

Lampion ini cukup istimewa karena ukurannya sekitar 1 meter. Karena cukup besar, nantinya setiap lampion harus dipegang oleh empat orang sebelum diterbangkan.

“Itu (bahan dari lampion) katanya sejenis tisu. Jadi itu (diterbangkan) akan habis terbakar di udara nggak sampai turun tanah,” lanjut Tanto.

O ya, Millens, kamu boleh kok ikut serta dalam acara dalam acara pelepasan lampion ini meski statusnya adalah masyarakat umum. Caranya, kamu harus mendaftarkan diri dulu ke panitia yang ada di lokasi.

Pelepasan lampion saat Waisak ternyata punya makna tersendiri. (Medcom/Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Alasan Lampion Diterbangkan Saat Perayaan Waisak

Ternyata, ada lo alasan mengapa lampion diterbangkan saat perayaan Waisak. Kalau menurut Tanto, lampion yang merupakan pelita melambangkan manusia dan kehidupan.

“Lampion itu kan pelita. Jadi pelita itu setiap manusia dan kehidupan pasti kan ada pelita. Kita semuanya memanjatkan doa bisa semuanya lancar, semua sehat, semua rukun, dan semua bahagia,” terang Tanto.

Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia Dr. Rusli SE, SH, MM menyebut pelepasan lampion saat Waisak sebagai salah satu upaya agar doa bisa terwujud.

“Dengan menerbangkan lampion ke langit, diharapkan doa-doa serta keinginan lebih mudah terwujud karena dekat dengan langit,” terang Rusli pada Kamis (12/5).

Yang menarik, selain menerbangkan lampion, umat Buddha biasanya juga melakukan hal lain agar doanya terkabul yakni dengan membakar kertas atau dupa dan menjalankan upacara khusus.

Tertarik ikut menerbangkan lampion saat perayaan Waisak di Borobudur, Millens? (Kom, Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024