BerandaHits
Sabtu, 20 Sep 2024 07:59

Mahasiswa Udinus yang Dibacok hingga Tewas adalah Korban Salah Sasaran

Enam pelaku pembacokan mahasiswa Udinus diringkus Polisi. Aksi pembacokan dipicu tawuran antar geng yang berujung salah sasaran. (Inibaru.id / Danny Adriadhi Utama)

Polisi meringkus enam pelaku pembacokan yang menimpa seorang mahasiswa Udinus Semarang. Pembacokan yang berujung tewasnya korban itu merupakan aksi salah sasaran.

Inibaru.id - Polisi telah mengungkap enam pelaku pembacokan yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa Udinus di Jalan Kelud Raya, Semarang. Korban bernama Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara. Dia merupakan korban salah sasaran antara dua geng yang terlibat tawuran.

"Ada dua kelompok yang sudah kami identifikasi terkait kasus tersebut. Dari salah satu geng-geng ini juga sudah kami amankan. Enam pelaku dari kubu lawan dan yang menyerang yaitu Geng Allstar dan Gengs Witchsel019," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Kamis (19/9).

Pelaku ditangkap tersebut bernama Rico Sandova (23), Bagaz Rizky (21), Roni Hasim (22), Bagus Ardhi (22), dan Ifan Bintang (17).

"Pelaku ini tawuran dipicu saling tantang di medsos. Mereka sepakat bertemu dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Pelaku sendiri ada kemungkinan bertambah, ini dalam pengejaran," ungkapnya.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula pada Senin, 16 September 2024 pukul 20.00. Kelompok Allstar yang berjumlah 9 orang berkumpul di salah satu rumah anggotanya. Kemudian pukul 21.30, Geng Witchsel live di media sosial pribadi dan mendapat pesan tantangan untuk bertemu lawan tiga orang.

Menurut Rico, setiap anggota geng ketika ada tantangan tawuran harus dilayani karena itu adalah adanya adu gengsi. "Ya kalau ditantang gitu ada gengsi. Sama pertaruhan harga diri,"

Dua kelompok sepakat menuju lokasi kejadian di Jalan Kelud Raya untuk tawuran. Sesampainya di lokasi, Witchsel mengejar Allstar. Saat tiba di depan SPBU Jalan Kelud Raya, tersangka lompat dari motor lalu mengejar korban yang saat itu bersama rekannya melintas. Korban sebenarnya sempat berhenti di taman Sampangan untuk melihat terjadinya aksi tawuran.

"Kemudian tersangka membacok korban yang masih di atas motor, di bagian paha kaki kiri sehingga korban terjatuh dari motor. Kemudian 2 pelaku lainnya ikut membacok bagian badan korban," jelasnya.

Selanjutnya, pelaku yang mengetahui korban terkapar berlumuran darah langsung melarikan diri dengan naik ke sepeda motor rekannya dan melaju ke arah Manyaran.

"Pelaku yang langsung kabur pindah bonceng motor temannya," jelasnya.

Tidak Tahu Salah Sasaran

Para pelaku tertunduk lesu setelah aksinya membacok mahasiswa Udinus hingga meninggal dunia di Jalan Kelud raya. (Inibaru.id / Danny Adriadhi Utama).

Salah seorang tersangka utama, Rico Sandova dari Allstar mengaku tidak tahu kalau korban bukan dari kelompok Witschel. Ketika sampai di depan pom bensin Kelud, Rico yang kala itu kalah jumlah memberanikan diri buat melawan Witschel tapi justru tertabrak oleh korban.

"Terus korban jatuh karena terserempet mobil, saya tetap melanjutkan mengejar rombongan Witchel sendirian. Ternyata di depan pom kelud, Rizky sama Bogel sudah membacoki korban," ungkapnya.

Rico menambahkan jika dia hanya membacok teman korban di awal saja. Sehabis itu dia mengejar kelompok Witschel.

"Saya membacok teman korban. Rizky sama Bogel yang lebih banyak bacok korban," ujarnya.

Rizky mengaku jika dia banyak membacok korban sampai terluka parah. Dia juga menyatakan jika korban sempat minta ampun namun dirinya tetap membacok.

"Aku bacok tiga kali di punggung. Satu di depan juga," jelasnya.

Dari kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti senjata tajam berbagai jenis untuk sarana tawuran.

"Akibat aksinya ini pelaku disangkakan pasal 338 atau 340 tentang Pembunuhan Berencana. Kemudian primernya pasal UU terkait kepemilikan senjata tajam," pungkas Irwan Anwar. (Danny Adriadhi Utama/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: