BerandaHits
Minggu, 21 Des 2024 09:05

Lomba Tari Piala Gubernur Jateng: Peserta Kecewa dan Minta Ganti Rugi

Peserta lomba merasa ditipu oleh panitia karena event yang nggak jelas. (RRI)

Para peserta lomba tari tingkat Jawa Tengah kecewa lantaran sudah mempersiapkan diri tetapi panitia tampak nggak siap menyelenggarakan perlombaan. Mereka pun menutut ganti rugi.

Inibaru.id - Sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk mengikuti lomba tari, tapi kenyataannya panitia lomba justru nggak siap melaksanakan event tersebut. Dengan keadaan seperti itu sudah pasti bikin hati kesel ya, Millens?

Itulah kira-kira perasaan sejumlah penari dari beberapa sanggar di Semarang yang pada Jumat (20/11/2024) kemarin mendapati acara lomba tari yang akan diikuti terkesan nggak serius. Mereka bahkan merasa ditipu oleh panitia lomba yang mengatasnamakan Trofi Gubernur Jateng.

Rencananya lomba tari bakal digelar di Taman Indonesia Kaya pada Jumat-Minggu (20-22/12). Hari pertama lomba seharusnya dimulai pukul 09.00. Namun, hingga siang lomba nggak kunjung berlangsung.

"Kami datang ke sini karena lombanya mengatasnamakan Gubenur Jateng. Jadi kami mau minta kejelasan, sebenarnya bener enggak? Karena kita semua merasa sudah ditipu ini," kata seorang perwakilan peserta lomba, Juju Jumarni, dikutip dari RRI.

Menurut Juju, hingga jadwal lomba dimulai pihak panitia nggak ada kejelasan. Bahkan sound system pun nggak kunjung datang di Taman Indonesia Kaya.

"Karena tidak ada kejelasan, kami langsung ke Gubernuran karena ini mengatas-namakan trofi gubernur. Jadi kita dari sanggar tertarik. Tapi solusi pun tidak ada, panitia inti juga tidak ada sama sekali,"

Para peserta lomba menuntut kompensasi 4 kali lipat dari kerugian yang telah ditimbulkan atas batalnya perlombaan tari tersebut. "Kami bayar, kita latihan pasti biaya waktu, tenaga, costum makeup, pendaftaran. bayangin aja sampai 200.000 ribu lebih. Kami minta ganti rugi kalau bisa 4 kali lipat," ujarnya.

Peserta Lomba Kecewa

Taman Indonesia Kaya rencananya akan menjadi lokasi lomba tari tingkat Jawa Tengah. (Pikiranrakyat)

Setelah menunggu lama, akhirnya pihak panitia memberikan keterangan. Ketua panitia lomba yaitu dari Semarang Economy Creative, Mei menjelaskan bahwa lomba tari Nasional tingkat Jawa Tengah ini belum mendapat izin resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, termasuk penggunaan nama Gubernur Jawa Tengah pada trofi yang diperebutkan.

“Kami sudah mengajukan (izin acara) tapi belum keluar. Kami juga sudah mengajukan permohonan (trofi Gubernur Jateng), tapi karena akhir tahun, suratnya mungkin belum dijawab,” ujar Mei saat menemui peserta yang kecewa di Taman Indonesia Kaya.

Sudah terlanjur kecewa, akhirnya Mei menawarkan dua opsi kepada peserta, yaitu melanjutkan lomba atau membatalkan acara dengan ganti rugi. Namun, panitia belum dapat memberikan penjelasan pasti mengenai besaran atau waktu pemberian ganti rugi tersebut.

“Dua opsi ini mungkin tidak memuaskan karena kejadian ini sangat disesalkan. Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi di masa depan,” tambah Mei. “Kami ingin memastikan peserta diperlakukan secara adil, meskipun ada yang sudah pulang karena kecewa,".

Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama penyelenggara event-event di Semarang dan Jawa Tengah. Mau kegiatan sebesar atau sekecil apa pun, perizinan tetaplah hal yang penting ya, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Selamatkan Aset Pemda Rp457 M, BPK Jateng Sita Gedung, Tanah, dan Kafe

21 Des 2024

Lomba Tari Piala Gubernur Jateng: Peserta Kecewa dan Minta Ganti Rugi

21 Des 2024

Mengapa Celana Dalam Superman Dipakai di Luar?

21 Des 2024

Bikin Resah Wisatawan, Pengelola Pastikan Tukang Pijat dan Pengamen Dilarang di Malioboro

21 Des 2024

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemilik Tabungan Kurang dari Rp100 Juta Diprediksi Bakal Semakin Sedikit

21 Des 2024

Libur Nataru 2024/2025, KA Direct Train Semarang–Jakarta Kembali Menyapa

21 Des 2024

Libur Nataru, Penumpang Kapal DLU Meningkat 10-15 Persen

21 Des 2024

Dibanding Pohon Alami, Apakah Pohon Natal Plastik Lebih Ramah Lingkungan?

21 Des 2024

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

22 Des 2024

Mulai 1 Januari 2025, Pendakian Rinjani Akan Ditutup 3 Bulan

22 Des 2024

Mengapa Ban Sepeda Motor Baru Ada 'Rambutnya'?

22 Des 2024

Ekonomi Makin Sulit, Suami Stres Makin Rentan Lakukan KDRT

22 Des 2024

Mengagumi Indahnya Senja di Dusun Sumurup Rawa Pening

22 Des 2024

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

22 Des 2024

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024