BerandaHits
Jumat, 10 Jun 2021 14:00

Lalu-Lintas Ruwet Terkait dengan Tingginya Kasus Korupsi di Pemerintahan

Lalu-lintas ruwet di sebuah negara menandakan kasus korupsi pemerintah masih tinggi. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Ada lo penelitian yang mengaitkan lalu-lintas ruwet, kematian di jalanan, dengan tingginya kasus korupsi di pemerintahan sebuah negara. Kalau di Indonesia, gimana, ya?

Inibaru.id – Kamu tinggal di kota besar atau di daerah pinggiran, Millens? Kalau iya, pernah nggak merasakan lalu-lintas ruwet dan seperti sangat sulit untuk diatur. Kamu pun sering terjebak macet dan sering menghabiskan waktu di jalan raya hingga kelelahan, deh.

Kamu nggak sendirian, Millens. Bagi warga Jabodetabek, kemacetan dan ruwetnya lalu-lintas sudah jadi makanan sehari-hari. Bagi warga sana, menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai tempat kerja atau pulang kerja adalah hal yang lazim dilakukan. Nah, di kota-kota lainnya, mungkin waktu tempuhnya nggak selama itu. Tapi, tetap saja kemacetan dan keruwetan lalu-lintas bisa bikin hati dongkol, ya.

Dampak dari lalu-lintas yang ruwet nggak hanya berupa kemacetan ya. Realitanya, kekacauan ini juga berakibat pada tingginya angka kecelakaan di jalanan Indonesia. Mungkin kamu nggak menyadari, tapi angka kecelakaan di jalanan Tanah Air sebenarnya cukup mengkhawatirkan, lo.

Kalau menurut data Mabes Polri dari 1 sampai 7 Maret 2021 saja. Lebih dari 1.200 kecelakaan terjadi di Indonesia. Itu hanya seminggu, lo, Millens, tapi sudah menyebabkan 261 orang meninggal. Lebih dari 1.300 orang mengalami luka-luka! Jalanan kita ternyata seberbahaya itu, ya?

Nah, ternyata ada lo penelitian yang mencoba mencari tahu keterkaitan antara tingginya kasus kecelakaan di jalan raya dengan kasus korupsi pemerintahan dari sebuah negara. Penelitian itu dilakukan James O’Malley dari CityMetric.

Ada banyak dampak dari korupsi pemerintah, termasuk risiko berkendara di jalan raya yang jadi meningkat drastis. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Sebenarnya, O’Malley hanya satu dari sekian banyak peneliti yang juga melakukan penelitian dengan tema yang sama. Sebagai contoh, Teik Hua Law dan timnya melakukan penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal Accident Analysis & Prevention pada 2010lalu.

Ternyata, penelitian-penelitian ini membuktikan bahwa memang ada korelasi antara tingginya kasus korupsi di pemerintahan dengan keruwetan lalu-lintas di jalanan. Ternyata, korupsi juga membuat kontrol layanan kesehatan menurun drastis!

Nah, kalau penelitian yang dilakukan pada 2010 oleh Esma Gaygisiz, malah menemukan korelasi lebih banyak antara pengelolaan pemerintah, kematian akibat lalu-lintas, hingga budaya sebuah negara. Hal ini dihitung berdasarkan World Governance Indikator yang dikeluarkan oleh World Bank. Kalau faktor budaya, datanya didapat dari Hofstede and Schwartz.

Intinya sih, kalau pemerintahan buruk dan korupsinya tinggi, infrastruktur lalu-lintasnya juga bakal buruk. Pengelolaan transportasi umum yang seharusnya lebih aman dan nyaman bagi warganya justru jelek, dan berimbas juga dengan layanan medis yang jelek.

Selain itu, pengelolaan pemerintahan yang buruk juga berpengaruh pada pendidikan yang kurang memadai. Alhasil, masyarakat pun nggak memahami cara berlalu-lintas yang lebih aman. Padahal, kebanyakan dari mereka menggunakan kendaraan pribadi yang tentu punya risiko mendapatkan kecelakaan.

Hmm, kalau menurut kamu, apakah di Indonesia juga lalu-lintasnya masih ruwet? Kalau soal kasus korupsi yang marak di pemerintahan, kamu bisa nilai sendiri, deh, Millens. Haha. (Nat/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: