BerandaHits
Selasa, 2 Jul 2018 18:00

Lagi, Seekor Gajah Betina di Bengkulu Ditemukan Mati

Gajah betina ini diperkirakan petugas telah mati lebih dari seminggu. (BKSDA)

Setelah kasus pembunuhan Bunta di Aceh, beberapa waktu lalu perburuan terhadap gajah kembali terjadi di Bengkulu. Kali ini gajah betina ditemukan mati dengan caling hilang dan rahang menganga.

Inibaru.id – Belum reda kasus perburuan atas seekor gajah bernama Bunta di Aceh beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia kembali dikagetkan dengan matinya seekor gajah di Bengkulu. Gajah betina tersebut ditemukan di HP Air Teramang, kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada Minggu (1/7/2018). Saat ditemukan tim Konservasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kondisi tubuh dan organ-organ gajah tersebut telah hancur dengan tengkorak terpisah.

Hingga kini tim KLHK masih berupaya melakukan penyelidikan atas tewasnya gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu. Untuk mempermudah proses penyelidikan tersebut, pihak KLHK bekerja sama dengan kepolisian seperti dituturkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Indra Explotasia Semiawan.

“Proses penyelidikannya melalui nekropsi (forensik), olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengambilan keterangan, dan penyisiran di area TKP. Nekropsi itu semacam autopsi yang dilakukan pada manusia. Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian, dengan alat atau bahan apa matinya, sudah sejak kapan kematiannya, hingga mencari tahu tujuan dibunuh, dan sebagainya.” kata Indra, dilansir dari Detik.com, Senin (2/7).

Diperkirakan gajah tersebut telah mati lebih dari seminggu akibat luka rahang. Luka rahang ini timbul akibat calingnya (sebutan untuk gading gajah betina) diambil.

Dari pemeriksaan di sekitar TKP, petugas menemukan kotoran, jejak kaki kelompok gajah liar, serta dua pondok kebun yang diduga telah dihancurkan kelompok gajah liar tersebut.

Sebelum kasus perburuan ini mencuat, pihak kepolisian juga tengah menangani kasus gajah Bunta yang tewas diracun pada Sabtu (9/6) lalu di Kamp Conversation Response Unit (CRU) Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Tim Keswan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh langsung melakukan nekrospi, sedangkan lima petugas CRU Lokop dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Kematian gajah tersebut menuai beragam kecaman dan respon dari berbagai kalangan. Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Pranowo bahkan menggelar sayembara agar warga bisa membantu mengungkap kasus itu.

"Kami menyediakan uang Rp 30,5 juta untuk siapapun yang bisa memberi informasi akurat atas pembunuhan Bunta, plus ngopi gratis seumur hidup," ujar Saptoseperti ditulis Liputan6.com, (24/6).

Duh, miris ya. Padahal, gajah merupakan hewan yang sudah langka, lo. Yah, semoga pelaku dari kasus perburuan dan pembunuhan terhadap satwa liar ini segera terungkap ya, Millens. (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025