BerandaHits
Rabu, 3 Okt 2017 14:19

Kurahing, Tupai Terkecil Dunia yang Tinggal di Pegunungan Meratus, Kalsel

Tupai Borneo (exilisciurus exilis). Orang Dayak menyebut tupai mungil ini Kurahing. (Foto: planet-mammiferes.org)

Hutan tropis basah di Pegunungan Meratus menjadi habitat nyaman bagi si mungil Kurahing.

Inibaru.id – Nusantara adalah rumah bagi keberagaman. Tak hanya manusia dan budayanya, keanekaragaman itu juga berlaku bagi flora dan fauna. Ya, sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki begitu banyak spesies endemik yang selalu menarik diteliti. Satu di antaranya adalah tupai terkecil di dunia yang ada di Kalimantan.

Dilansir dari Antaranews, tim Ekspedisi Susur Sungai DAS Barito 2017 pada 16 September 2017 lalu berhasil menemukan satwa imut itu di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Diinisiasi Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) II, mereka berhasil menjumpai Bornean pygmy squirrel itu.

Hutan tropis basah di Pegunungan Meratus ternyata menjadi habitat tupai Borneo (exilisciurus exilis) yang saat ini tergolong satwa unik dan langka. Hal itu diungkapkan peneliti muda, Zainudin Basriansyah, yang ikut dalam ekspedisi tersebut.

"Tupai jenis ini tersebar di seluruh Kalimantan, khususnya pada habitat lebih dari 1000 meter dari permukaan laut (mdpl),” ungkap peneliti dari Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia), Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin itu.

Kendati persebarannya luas, lanjut Zainudin, secara ekologi jenis tupai tersebut masih menjadi misteri bagi peneliti hingga kini. Ia menambahkan, sekurangnya ada enam subspesies tupai kecil di Asia, tiga di antaranya ada di Borneo dan dua di antaranya hanya ada di wilayah Kalimantan saja.

"Data biologis maupun ekologis spesies e. exilis masih sangat minim, sehingga temuan ini bisa kita jadikan dasar untuk melakukan riset lebih lanjut guna menguak misteri dari kehidupan tupai terkecil di dunia ini," kata dia.

Satwa gesit ini biasa hidup di hutan dataran rendah. Namun, ungkap Zainudin, ada yang bisa hidup pada daerah dengan ketinggian 1.700 mdpl.

“Dengan panjang 73 milimeter dan bobot 17 gram, tupai ini bisa bergerak di antara pepohonan hutan dengan lincah, menyulitkan peneliti untuk mendokumentasikannya,” terangnya.

Suku Dayak Meratus menyebut spesies ini Kurahing. Mereka kerap melihatnya makan getah dari batang pohon.

Sementara, penanggung jawab ekspedisi, Ferry F Hoesain berharap habitat yang menjadi temuan tetap terjaga kelestariannya.

“Spesies unik ini sangat mudah terusik oleh bisingnya kehadiran manusia di daerah teritori," pesan Ferry. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: