Inibaru.id - Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mencuri perhatian karena mengambil langkah berani dalam dunia pendidikan dan ketenagakerjaan. Pasalnya, pemerintah kabupaten tersebut menggandeng Universitas Gyeongnam, Namhae, Korea Selatan, untuk membuka jalan bagi generasi muda daerah agar bisa belajar dan bekerja di luar negeri.
Kerja sama ini dimulai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, atau yang akrab disapa Mas Ipin, pada Rabu (25/6/2025) di Mojokerto. Tak sekadar seremonial, LoI ini segera menindaklanjuti penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) langsung di Korea Selatan pada 22 September 2025.
Kuliah Sekaligus Kerja? Bisa Banget!
Bukan cuma program kuliah biasa, Universitas Namhae dan Pemkab Trenggalek mengusung konsep dual track, di mana mahasiswa tak hanya belajar, tapi juga dibekali keahlian teknis yang langsung terserap ke industri Korea.
“Lulus 100 persen, langsung kerja. Ini bukan mimpi, tapi langkah nyata,” ujar Mas Ipin di Enewstoday, Selasa (23/9/2025). Ia juga mengajak masyarakat Trenggalek untuk tidak ragu meningkatkan kapasitas diri lewat pelatihan bahasa dan keterampilan teknis yang sudah disiapkan pemerintah daerah.
Dapat Beasiswa dan Peluang Magang
Mahasiswa yang lolos seleksi akan mendapatkan beasiswa penuh, serta kesempatan magang dan kerja di berbagai industri Korea Selatan, terutama di sektor perkapalan, manufaktur, dan penerbangan, yang menjadi kekuatan utama Provinsi Gyeongnam.
Presiden Universitas Namhae Young-Sik Noh menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. “Kami ingin membuka kampus kami untuk mahasiswa dari Trenggalek. Selain belajar, mereka bisa bekerja dan menjadi bagian dari industri kami,” ujarnya.
Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar sehari setelah penandatanganan, ratusan peserta hadir, termasuk kepala sekolah, pimpinan perguruan tinggi, dan siswa-siswi SMA/SMK. Testimoni dari Iqlima Giar Annisa, mahasiswa asal Sukabumi yang tengah menempuh studi di Namhae, semakin membakar semangat peserta.
“Saya bisa ke Korea karena ikut pelatihan bahasa selama 4 bulan, ikut ujian, dan mempersiapkan dokumen dengan serius,” ungkap Iqlima.
Pendaftaran Masih Dibuka
Menurut Kepala Disperinaker Trenggalek, Heri Yulianto, saat ini sudah ada empat calon mahasiswa yang tengah menjalani pelatihan bahasa. “Masih ada waktu untuk bergabung. Ujian masuk dijadwalkan September-Oktober, dengan keberangkatan pada Februari 2026,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, Trenggalek tak hanya membuka peluang pendidikan global, tapi juga merancang strategi pengurangan pengangguran lewat jalur formal yang konkret dan terarah. Jadi, buat anak muda Trenggalek, kini kuliah sambil kerja di Korea bukan lagi sekadar wacana, Gez! (Arie Widodo/E07)
