BerandaHits
Selasa, 13 Des 2021 11:00

Keuskupan Roma Sebut Sinterklas Nggak Nyata, Lalu Minta Maaf

Keuskupan Roma sebut Sinterklas nggak nyata. (Flickr/Baker County Tourism Travel Baker County)

Keuskupan Roma, tepatnya Uskup Antonia Stagliano menyebut Sinterklas nggak nyata dan hanyalah trik dagang dari sebuah jenama terkemuka. Ucapannya pun dituding telah merusak semangat anak-anak dalam merayakan Natal. Duh-duh.

Inibaru.id – Nggak disangka, 25 Desember sebentar lagi tiba. Kalau sudah begini, pasti banyak orang yang membahas soal Hari Natal. Kalau di Indonesia sih, biasanya yang dibahas soal apakah boleh memberikan selamat Hari Natal apa nggak, ya. Kalau di luar negeri, bahasannya lebih banyak, termasuk apakah Sinterklas nggak nyata atau ternyata malah beneran ada.

Omong-omong soal Sinterklas alias Santa Claus ini, memang sangat identik dengan Hari Natal, khususnya bagi anak-anak, Millens. Konon sih, ya. Anak-anak yang baik bakal mendapatkan hadiah saat bangun tidur dan merayakan Natal, Millens.

Nah, meski sangat identik dengan tradisi tahunan Kaum Nasrani, salah satu tokoh agama ini malah menyebut Sinterklas sebagai sosok khayalan. Sebenarnya sih, ya, banyak orang yang setuju dengan hal ini, termasuk dari golongan kaum Nasrani sendiri. Tapi namanya tradisi, tudingan soal sosok khayalan ini ternyata bikin banyak orang meradang, lo.

Jadi, yang menyebut Sinterklas sebagai sosok khayalan adalah Uskup Antonia Stagliano. Dia mengungkapnya di sebuah festival keagamaan beberapa waktu belakangan. Bahkan, Stagliano dengan tegas menyebut kostum khas Sinterklas yang berwarna merah itu hanyalah propaganda dari jenama minuman terkemuka dengan warna yang sama, Coca-Cola.

Ucapannya bikin banyak orang jengkel. Meski memang nggak nyata, keberadaan sosok Sinterklas dianggap mampu membuat anak-anak lebih bersemangat merayakan Natal, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang sangat berat dalam dua tahun belakangan. Ucapan Uskup Stagliano pun dituding bisa merusak semangat tersebut. Apalagi, dia tokoh yang cukup terkemuka.

Belakangan Sinterklas lebih mirip seperti simbol konsumerisme. (Flickr/ Matti Mattila)

Direktur Komunikasi Keuskupan Roma Pendeta Alessandro Paolino pun akhirnya meminta maaf terkait dengan kontroversi ini.

“Atas nama Uskup, saya mengungkapkan kesedihan atas pernyataan yang sudah membuat banyak anak kecewa ini,” terang Paolino lewat media sosial Facebook.

Meski begitu, Paolino menyebut Stagliano nggak bermaksud untuk merusak semangat dan rasa bahagia anak-anak di seluruh dunia dalam menyambut Natal. Dia yakin kalau Stagliano hanya ingin mengingatkan anak-anak nggak menjadikan Sinterklas sebagai wujud konsumerisme.

Memang, banyak anak yang menganggap Sinterklas sebagai sosok yang mengabulkan keinginan materi dalam bentuk hadiah Natal. Padahal, keberadaan Sinterklas seharusnya dimaknai sebagai semangat untuk saling berbagi, memberi pada orang lain, khususnya yang nggak mampu, dan memiliki sifat murah hati.

“Belakangan makna dari Sinterklas memang lebih ke konsumerisme,” keluh Paolino.

Wah-wah, nggak nyangka ya ucapan seorang Uskup yang menyebut Sinterklas nggak nyata ternyata bisa memicu kontroversi. Eits, kamu sendiri percaya nggak kalau Sinterklas itu nyata, Millens? (Asumsi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: