BerandaHits
Rabu, 30 Apr 2024 14:29

Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Bantu Menstabilkan Harga Bahan Pokok

Menurut Ketua DPRD Jateng Sumanto, harga beras saat ini mulai turun karena sejumlah wilayah di Jateng sudah panen raya. (Dokumentasi DPRD Jateng)

Momentum puasa Ramadan dan Idulfitri selalu diwarnai dengan tingginya harga bahan pokok. Meski sudah berangsur menurun, menurut Ketua DPRD Jateng Sumanto, pemerintah harus turut aktif membantu menstabilkan harga bahan pokok.

Inibaru.id - Jika kita amati, harga sejumlah bahan pokok sempat naik tinggi saat bulan Ramadan dan Lebaran lalu. Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok pasca-Hari Raya Idulfitri.

Sumanto mengungkapkan, harga beras saat ini mulai turun karena sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah panen raya. Dengan adanya panen raya, beras di pasaran nggak lagi langka dan kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.

"Harga beras ini ditentukan oleh pasar. Kecenderungannya kemarin harga beras naik dan langka. Sekarang sudah turun karena sudah panen raya," ujarnya saat menjadi narasumber dialog bertema "Bersinergi Menjaga Kestabilan Sosial dan Ekonomi Pasca Idulfitri" di Studio TA Radio, Solo, belum lama ini.

Ia mengatakan, harga beras di sejumlah wilayah yang dulu meroket hingga Rp 18 ribu, kini menjadi Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Menurutnya, harga beras yang tinggi tersebut juga membuat para petani mengalami keuntungan yang lumayan.

"Petani sempat untung karena harga gabah kering panen dulu mencapai Rp8.000 per kilogram. Sekarang sudah Rp5.000 sampai Rp5.500 per kilogram," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Meski begitu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar ini menyebut turunnya harga beras nggak begitu memengaruhi permintaan masyarakat. Sebab saat ini kebutuhan masyarakat sudah nggak setinggi saat Ramadan dan Idulfitri lalu. Sebagian masyarakat juga masih memiliki stok beras di rumah masing-masing.

Selain beras, harga telur juga saat ini mengalami penurunan, yaitu dari harga Rp30 ribu saat Idulfitri, kini menurun menjadi Rp28 ribu per kilogram.

Dia menambahkan, kenaikan harga kebutuhan primer sangat berpengaruh bagi masyarakat. Kebutuhan primer seperti beras, telur, dan daging selama ini harganya ditentukan oleh mekanisme pasar. Namun, untuk kebutuhan pangan lain yang sifatnya sekunder sebenarnya bisa disiasati agar nggak terlalu memberatkan masyarakat.

(Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Dia mencontohkan, naiknya harga cabai yang kerap mempengaruhi inflasi suatu daerah. Padahal cabai bukanlah kebutuhan pangan primer. Masyarakat bisa menyiasati dengan menanam cabai di rumah untuk sekedar memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebagian besar masyarakat menyukai masakan dengan cita rasa pedas.

"Cabai sebenarnya bisa menanam sendiri. Cukup dua atau tiga pot di rumah. Harga cabai ini memengaruhi inflasi, kadang sekilo bisa Rp100 ribu. Saya menyarankan tanam sendiri di rumah untuk membantu menstabilkan harga dan agar masyarakat nggak terlalu terpengaruh harga yang mahal," paparnya.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mendorong masyarakat lebih pandai menerapkan manajemen diri dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama dalam momentum-momentum tertentu.

"Sebagian produk yang biasa kita beli sebenarnya bisa kita produksi sendiri. Contohnya cabai tadi. Sehingga, menjaga kestabilan harga merupakan tugas pemerintah. Sedangkan kita sebagai konsumen bisa menyiasati dalam menghadapi kenaikan harga," ujarnya.

Kamu sudah mencoba untuk menanam cabai dan macam-macam sayuran di halaman rumah belum, Millens? Jika sudah, pasti kenaikan harga di pasar nggak akan terasa begitu berat. Iya, kan? (ADV/ Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: