Inibaru.id - Harga beras yang kian naik di pasaran masih menjadi perbincangan hangat masyarakat. Beras seolah menjadi primadona lantaran nggak hanya mahal, keberadaannya juga langka di beberapa tempat. Lalu, kita harus bagaimana?
Sebagai masyarakat yang tinggal di tanah berlimpah bahan pangan, seharusnya kita nggak perlu risau dengan kondisi ini, Millens. Ada beragam alternatif beras yang bisa kita konsumsi sebagai sumber tenaga, salah satunya adalah nasi jagung.
Sembari berharap semoga harga beras kembali stabil, kenapa nggak kita mencoba mulai mengonsumsi nasi jagung sebagai pengganti beras? Perlu kamu tahu, nasi jagung nggak cuma mengandung karbohidrat, tapi juga lebih tinggi serat dan protein ketimbang nasi putih.
Melansir dari data komposisi pangan Indonesia milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di dalam 100 gram nasi jagung terdapat 86 kalori. Nutrisi di dalamnya meliputi air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, natrium, kalium, tembaga, dan zinc.
Dikonsumsi Orang Sejak Dulu
Nasi jagung bukanlah alternatif pengganti beras yang muncul akhir-akhir ini. Ia adalah makanan orang zaman dahulu, terutama bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat di Pulau Madura dan NTT juga nggak asing dengan nasi jagung.
Nasi jagung dibuat dari jagung yang sudah tua lalu dipipil atau dipisahkan dari tongkolnya. Jagung pipil itu lalu dikeringkan dan dihancurkan.
Dulu, nasi jagung muncul ketika paceklik atau masa sulit tanam. Kala itu beras atau nasi menjadi makanan yang eksklusif dan sulit didapatkan. Tanaman yang mudah tumbuh sekaligus mampu menghasilkan panen yang baik pada saat itu adalah jagung.
Tanaman jagung tidak terlalu memerlukan banyak perawatan dan asupan air, hasil panennya juga bisa dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama. Oleh karena itu, pada akhirnya orang zaman dahulu secara kreatif memanfaatkan biji jagung menjadi berbagai macam makanan pengganti nasi.
Nah, melihat manfaatnya yang banyak, nggak ada salahnya kita mencoba mensubstitusi beras dengan jagung untuk makanan sehari-hari ya, Millens? Jika terbiasa mengonsumsi bahan makanan selain beras, maka kita nggak akan merasa kewalahan jika beras mahal dan langka. (Siti Khatijah/E07)