Inibaru.id - Puasa bisa membuat berat badan turun. Namun, setelah sebulan menunaikan ibadah puasa Ramadan, mengapa banyak orang justru mengalami kenaikan berat badan? Jawabannya, besar kemungkinan karena pola makan kita justru nggak terkontrol setelah Idulfitri.
Inilah yang dialami Kurniasih. Sudah tiga tahun ini berat badannya selalu naik selepas Idulfitri. Meski nggak signifikan sampai disadari orang-orang terdekatnya, guru olahraga di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Kendal ini tetap saja merasa nggak nyaman dengan kenaikan berat badan tersebut.
"Saat Ramadan, aku mengurangi aktivitas olahraga karena takut kecapaian. Itu justru bikin aku males gerak meski sudah nggak lagi puasa. Ketambahan pola makan yang ugal-ugalan saat lebaran. Jadilah bobotku naik tiap tahun," terangnya, Selasa (18/3/2025), merujuk pada kejadian 2-3 tahun lalu.
Jengah dengan kebiasaan yang selalu dia sesali itu, perempuan 33 tahun ini pun mulai ancang-ancang pada Ramadan tahun lalu. Meski nggak seintens hari-hari biasa, Kurniasih nggak benar-benar menghilangkan aktivitas fisik selama berpuasa.
"Aku masih ke pusat kebugaran paling nggak tiga hari dalam seminggu. Yang biasanya satu jam, aku kurangi jadi 30 menit saja," kata dia. "Lumayan, sih. Aku bisa mengontrol diri. Badan juga nggak lebaran pas lebaran tahun lalu."
Tips Biar Nggak 'Lebaran' setelah Lebaran

Kurniasih mengatakan, kunci agar badan nggak 'lebaran' setelah lebaran adalah dengan kontrol diri. Menurutnya, pola hidup kita sebetulnya sudah teratur saat Ramadan, tapi jadi karut marut lagi setelah lebaran. Maka, penting baginya untuk bisa mengontrol diri setelah nggak lagi puasa.
1. Kontrol porsi makan dengan bijak
Sebagai orang yang cukup "berisi", Kurniasih mengaku senang dengan sebulan berpuasa selama Ramadan, karena dia bisa diet tanpa merasa tersiksa. Selama berpuasa, saat sahur atau berbuka, dia justru mampu mengatur kebiasaan-kebiasaan seperti makan perlahan dan diet karbohidrat.
"Pas puasa bisa ngurangi karbo, makan perlahan, dan olahraga; aku jadi sayang kalau setelahnya kebiasaan itu hilang. Jadi, akhirnya sebisa mungkin aku kontrol porsi makan deh," terangnya.
2. Pilih Makanan yang Seimbang
Makan dengan perlahan juga menjadi upaya yang dilakukan Lailatul Maghfiroh agar nggak timbangannya nggak nambah setelah lebaran. Menurutnya, banyaknya penganan manis dan berlemak selama Hari Raya adalah tantangan tersendiri. Untuk mengatasinya, dia makan lebih pelan agar lebih cepat kenyang.
Selain itu, ibu satu anak yang tinggal di Kota Pekalongan itu juga berusaha menerapkan makanan yang seimbang agar asupan kalori nggak meningkat drastis. Sebagai perawat, dia paham kapan tubuhnya memberi sinyal kapan sebaiknya menyetop makanan berlemak.
"Saya tetap makan opor, kukis, atau sirup pas lebaran, tapi diimbangi dengan asupan lain seperti sayur dan buah segar untuk serat. Banyak-banyak air putih juga biar kenyang lebih lama!" kelakar Laila, Selasa (18/3).
3. Tetap aktif bergerak
Baca Juga:
Tips Makan Sehat di Hari Raya IdulfitriSama seperti Kurniasih, Laila juga memilih untuk nggak menghilangkan rutinitas fisik yang biasa dijalaninya sebelum Ramadan saat berpuasa. Salah satunya adalah berjalan 30 menit dalam sehari serta peregangan ringan tiap pagi.
"Saya nggak bisa olahraga berat seperti nge-gym atau ikut pilates. Tapi, setidaknya jangan mager. Jalan saja tiap pagi. Kalau nggak bisa pagi ya sore. Jangan berhenti!" kata dia.
5. Jaga pola tidur tetap teratur
Selain olahraga, menurut Laila, yang nggak kalah penting adalah menjaga pola tidur. Ramadan membuat pola tidur sebagian besar orang berantakan. Menurutnya, itu juga berkontribusi terhadap bertambahnya angka timbangan.
"Puasa bikin kita begadang atau terlalu banyak tidur siang. Nah, setelah lebaran, kadang masih terbawa. Padahal, setahu saya kurang tidur malam akan mengganggu metabolisme dan meningkatkan rasa lapar. Jadinya justru makan terus kita, apalagi ada banyak makanan di rumah," ujarnya.
Untuk mengembalikan pola tidur ke posisi "normal", Laila membiasakan diri sudah mapan di kamar maksimal jam sepuluh malam, lalu tidur setidaknya 6-8 jam agar tubuh tetap bugar dan nggak tergoda untuk makan camilan di toples hingga larut malam.
"Pada dasarnya saya suka ngemil. Nongkrong sama teman, scroll TikTok, nonton Netflix, pasti berteman camilan. Jadi, mending tidur dong. Manfaat!" pungkasnya, lalu tertawa.
Nggak dimungkiri, menjaga badan agak nggak lebaran saat lebaran adalah pekerjaan sulit, terlebih saat kita berada di tengah-tengah lautan makanan seperti sekarang ini. Dorongan untuk makan setelah "terkekang" selama sebulan Ramadan juga pasti muncul. Maka, kontrol diri adalah kuncinya! (Siti Khatijah/E07)