BerandaHits
Kamis, 19 Feb 2025 16:53

Ketika Komentar Negatif di Dunia Maya Berujung Luka

Komentar negatif bisa sangat menghancurkan mental. (Shutterstock)

Di era digital, kebebasan berpendapat sering kali disalahgunakan untuk melontarkan komentar negatif. Meski hanya berupa tulisan di dunia maya, dampaknya bisa sangat merusak mental seseorang, bahkan berujung pada tragedi.

Inibaru.id - Di era digital saat ini, siapa pun bisa berbicara dan berpendapat dengan mudah melalui media sosial. Namun, kebebasan ini sering kali disalahgunakan untuk melontarkan komentar negatif yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Nggak semua unggahan di internet akan mendapat apresiasi, dan terkadang, alih-alih dukungan, yang didapat justru kritik tajam atau bahkan ujaran kebencian.

Meskipun komentar negatif di media sosial sering kali hanya berupa tulisan anonim, dampaknya bisa sangat destruktif. Banyak individu, termasuk figur publik, yang harus menghadapi tekanan besar akibat kritik yang nggak berperasaan. Bahkan, nggak jarang ada yang merasa putus asa hingga memilih mengakhiri hidup karena nggak mampu menghadapi serangan mental yang terus-menerus.

Kasus-kasus tragis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga etika dalam berkomentar di dunia maya. Kata-kata yang tampak sepele bagi satu orang bisa menjadi pukulan telak bagi orang lain. Oleh karena itu, penting bagi pengguna internet untuk lebih berhati-hati dalam memberikan tanggapan terhadap unggahan orang lain.

Selain itu, bagi mereka yang kerap menjadi sasaran komentar negatif, menjaga kesehatan mental dengan membatasi paparan media sosial, mencari dukungan dari orang terdekat, dan berkonsultasi dengan profesional adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan. Menjaga batasan dalam bersosial media serta nggak mudah terpengaruh oleh komentar negatif juga menjadi kunci agar tidak terjebak dalam pusaran tekanan mental yang merugikan.

Jika komentar negatif sudah sangat memengaruhimu, segera cari bantuan. (via Alodokter)

Dunia maya seharusnya menjadi tempat berbagi dan bertukar informasi yang positif, bukan arena untuk menyakiti satu sama lain.

Sebelum menuliskan komentar, tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini bermanfaat? Apakah ini menyakiti orang lain? Jika ragu, lebih baik diam. Karena satu komentar bisa saja menjadi pemicu kesedihan yang mendalam bagi seseorang.

Jika kamu korban ujaran kebencian dan terus menerus berpikir negatif karenanya, sebaiknya segeralah mencari bantuan profesional. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025