BerandaHits
Sabtu, 6 Des 2019 14:00

Kenapa Jomlo Rentan Terkena Depresi?

Jomlo rentan terkena depresi. (adobestock)

Jomlo dalam bertahun-tahun dinilai bisa menyebabkan depresi. Kira-kira apa ya sebabnya?

Inibaru.id - Mungkin kamu sudah pernah mendengar kalau jomlo merupakan kaum yang riskan terkena depresi. Tapi kenapa bisa seperti itu?

Gangguan kejiwaan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dari pekerjaan, ekonomi, keluraga, pergaulan hingga asrama. Kalau kata Wakil Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, dr. Jaya Mualimin SpKJ yang dilansir dari IDN TIMES, jomlo selama bertahun-tahun bisa rentan juga terkena depresi karena nggak ada yang memerhatikan. Hm

Karena nggak ada teman dekat atau seseorang yang bisa dijadikan media untuk mencurahkan hati, semua persoalan hanya dipendam saja rapat-rapat.

"Inilah pentingnya punya rekan, bisa kawan atau pasangan yang bisa diajak berkisah. Layaknya gelas diisi air hingga penuh, pun pikiran manusia. Kalau penuh bisa tumpah dan berbahaya bagi mental manusia," tutur Jaya.

Cara Mencegah Depresi

Depresi sendiri untuk saat ini, sebagaimana yang tercatat di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada tahun 2020 nanti akan menempati nomor dua sebagai penyakit yang harus diwaspadai terpaut satu peringkat dengan jantung coroner yang menempati urutan pertama.

Kalau kesedihannya nggak tertahankan, bisa rentan mengidap depresi. Contoh secara konkrit nggak fokus ketika diajak berkomunikasi.

"Ingat setiap orang punya potensi satu persen alami gangguan jiwa. Enam persen jika itu seorang jomblo," ucapnya.

Gangguan Jiwa Bisa Seumur Hidup

dr. Jaya juga menambahkan, lebih baik mencegah daripada mengobati saat sudah terlanjur sakit. Pasalnya jika sudah sakit jiwa, nggak akan bisa terbebas sepanjang hidupnya. Meskipun sudah sembuh sewaktu-waktu berpotensi kambuh.

"Iya, bisa karena naik-turun. Itu sebab penderitanya tak bisa lepas dari obat-obatan yang harus terus dikonsumsi," tandasnya.

Cukup berbahaya juga ya, Millens, kalau dianggap sepele. Jadi jangan suka memendam sesuatu ya, terutama kesedihan. Ceritakan ke teman terdekat. (IB28/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024