BerandaHits
Sabtu, 19 Des 2025 11:01

Kala Satu Episode Pokemon di Televisi Bikin Ratusan Orang Masuk Rumah Sakit

Potongan gambar anime Pokemon episode Porygon yang kontroversial. (Pokemon Company)

Setelah episode Porygon dari anime Pokemon ditayangkan di televisi, ratusan orang, sebagian besar anak-anak, dilarikan ke rumah sakit. Apa penyebabnya?

Inibaru.id - Kamu suka dengan anime Pokémon nggak, Gez?. Kalau iya, ada fakta unik terkait satu insiden legendaris dari anime tersebut yang sampai sekarang masih sering dibahas dan bahkan jadi bahan studi di dunia animasi. Insiden itu terjadi pada episode Porygon, episode yang bukan cuma kontroversial, tapi juga membuat ratusan anak harus dilarikan ke rumah sakit. Kejadian ini kemudian dikenal dengan sebutan “Pokémon Shock”.

Semua bermula pada 16 Desember 1997, saat episode ke-38 anime Pokémon berjudul Dennō Senshi Porygon tayang di Jepang. Seperti episode Pokémon pada umumnya, ceritanya sebenarnya tidak terdengar berbahaya. Ash dan kawan-kawan masuk ke dunia digital untuk mengatasi masalah di sistem Pokémon Center, dan di sanalah mereka bertemu Porygon, Pokémon virtual yang menjadi judul episode tersebut.

Masalah muncul di salah satu adegan klimaks. Ketika Pikachu menggunakan serangan Thunderbolt untuk menghancurkan sebuah misil, layar televisi dipenuhi kilatan cahaya merah dan biru yang berganti dengan sangat cepat. Efek visual ini berlangsung beberapa detik, tapi dampaknya luar biasa.

Tak lama setelah penayangan, laporan mulai berdatangan. Ratusan penonton, kebanyakan anak-anak, mengalami gejala seperti pusing, mual, muntah, kejang, hingga pingsan. Total, lebih dari 600 orang dilaporkan terdampak, dan banyak di antaranya harus mendapatkan perawatan medis.

Insiden ini langsung membuat geger Jepang. Penayangan anime Pokémon dihentikan sementara selama sekitar empat bulan, dan baru kembali tayang pada April 1998. Episode Porygon sendiri tidak pernah disiarkan ulang, baik di Jepang maupun di negara lain. Bahkan, perilisan versi internasional anime Pokémon langsung melompati episode ini begitu saja, seolah-olah tidak pernah ada.

Ledakan di episode tersebut konon bikin banyak penonton televisi mengalami gejala epilepsi. (Pokemon Company)

Yang menarik, meski penyebab utama insiden tersebut adalah efek visual dari serangan Pikachu, justru Porygon yang menerima “hukuman sosial”. Sejak kejadian itu, Porygon praktis menghilang dari anime Pokémon. Kemunculannya, termasuk evolusinya seperti Porygon2 dan Porygon-Z, sangat dibatasi dan hanya muncul sebagai cameo singkat.

Banyak penggemar menyebut Porygon sebagai kambing hitam, karena namanya terlanjur melekat pada episode bermasalah tersebut. Lagipula, sulit membayangkan Pokémon maskot seperti Pikachu yang disalahkan secara terbuka.

Dampak jangka panjang dari insiden ini juga cukup besar. Industri anime mulai menerapkan aturan ketat terkait penggunaan efek cahaya dan kilatan cepat. Sejak saat itu, adegan dengan potensi memicu epilepsi dibuat jauh lebih aman.

Menariknya, pada tahun 2020, akun Twitter resmi Pokémon sempat mengunggah pesan bernada dukungan untuk Porygon, seakan mengakui bahwa Pokémon ini “tidak bersalah”. Sayangnya, cuitan tersebut kemudian dihapus tanpa penjelasan jelas, menambah misteri kecil dalam sejarah panjang Pokémon.

Sampai sekarang, episode Porygon tetap menjadi pengingat bahwa hiburan pun punya tanggung jawab besar terhadap penontonnya. Sayangnya, bagi Porygon, namanya akan selalu dikenang bukan karena perannya di cerita, tapi karena insiden yang mengubah dunia anime selamanya. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Swike Cik Ping, Warisan Rasa yang Nggak Ada Matinya di Purwodadi

7 Des 2025

Jika Hidupmu Terburu-buru, Jadikanlah Slow Living sebagai Resolusi 2026

7 Des 2025

50+ Pertanyaan Sederhana untuk Mengenal Seseorang dengan Lebih Baik

7 Des 2025

Sebenarnya, Cokelat Makanan Sehat Atau Nggak?

7 Des 2025

Gubernur Luthfi Larang Keras Penambangan di Gunung Slamet

7 Des 2025

Nanggap Reog Singo Manggolo, Aksi Nyata Nguri-uri Budaya dan Pembangunan a la Sumanto

6 Des 2025

Petolo Mayang, Jajanan Tradisional yang Kian Langka di Solo

8 Des 2025

Menilik KUHP Baru, Memangnya Pelaku Kumpul Kebo Bisa Dipidana?

8 Des 2025

Sururi, Kiai Mangrove Semarang, Raih Penghargaan 'Pelopor Tanggap Bencana'

8 Des 2025

Kontingen Forbasi Semarang Borong Medali pada Forda Jateng 2025 di Solo

8 Des 2025

Awas Smartphone Pinky! Kelingking Cekung Akibat Genggam Ponsel Kelamaan

8 Des 2025

Politik Berbiaya Tinggi, Sumanto Sebut Sistem Pemilu Indonesia Sangat Liberal Sejak 2009

7 Des 2025

Anggotanya Beragam Parpol, Sumanto Akui Pimpin KNPI Nggak Mudah

8 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: