BerandaHits
Jumat, 26 Jan 2023 11:00

Jokowi Ajak Kita Turunkan Angka Stunting Anak-Anak Indonesia

Anak usia balita harus diberikan asupan yang bergizi agar pertumbuhannya nggak terhambat dan terhindar dari stunting. (Unicef)

Jumlah penderita stunting di Indonesia per akhir 2022 sebesar 21,26 persen. Presiden Jokowi mengajak kita semua untuk andil dalam upaya memerangi stunting sehingga target angka stunting 14 persen di 2024 dapat tercapai.

Inibaru.id – Kesehatan anak-anak Indonesia adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) negara kita. Oleh karena itu, pemenuhan gizi bagi mereka adalah wajib agar pertumbuhan berlangsung optimal dan nggak terhambat.

Sayangnya, hingga saat ini Indonesia masih dihadapkan pada persoalan klasik yang terus menghambat pengembangan kualitas SDM, yaitu stunting. Sebagai informasi, stunting adalah adalah kondisi anak memiliki tinggi di bawah standar usianya. Stunting merupakan salah satu indikator gagal tumbuh balita akibat kekurangan asupan gizi kronis pada periode 1.000 hari pertama kehidupannya.

Presiden RI Joko Widodo dalam Pembukaan Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, dan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (24/1/2023) menyatakan, SDM yang unggul itu merupakan kunci daya sang bangsa. Namun, stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus diselesaikan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah penderita stunting di Tanah Air per akhir 2022 sebesar 21,26%. Meski sudah turun drastis dari 37% di 2014, Jokowi menganggap angka itu masih jauh dari target 14% di 2024 mendatang.

Rendahnya Kemampuan Belajar

Anak yang memiki kesehatan dan perkembangan yang baik mampu belajar dan berkompetisi di dunia. (Tamanbacaanpelangi)

Persoalan kekurangan gizi kronis, menurut Kepala Negara, bisa membawa dampak buruk yang sangat fatal. Nggak hanya membuat para penderitanya mengalami gangguan kesehatan, stunting juga membuat negara kehilangan kemampuan untuk berkompetisi di dunia. Pasalnya, anak-anak penderita stunting akan mengalami kesulitan belajar dan berkembang saat dewasa.

"Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan. Yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," jelas mantan Wali Kota Solo itu.

"Kita harus ingat bahwa jumlah penduduk ini sekarang jadi sebuah kekuatan ekonomi bagi sebuah negara. Namun yang lebih penting lagi itu kualitasnya,” tambahnya.

Peran BKKBN

BKKBN mempunyai peran menjalankan program penanganan stunting di Indonesia. (Medcom/Hendrik Simorangkir)

Oleh karena itu, Jokowi meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjalankan tugas penanganan program stunting secara maksimal. Lembaga tersebut dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas keluarga dan menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk dengan cara melakukan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.

"Saya meyakini 1,2 juta penyuluh yang ada di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu. Target 14% di 2024 harus bisa kita capai. Saya yakin dengan kekuatan bersama, semua bergerak, angka itu tidak sulit untuk dicapai," pungkasnya.

Ya, stunting bukanlah urusan pemerintah dan BKKBN saja ya, Millens. Justru kita adalah orang yang paling dekat dengan anak-anak kita sendiri. So, selalu beri mereka asupan bergizi, ya! (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Stunting Hambat Peningkatan Daya Saing, Presiden: 2024 Harus Turun 14%.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024