BerandaHits
Sabtu, 20 Jan 2023 10:53

Jika Sudah Bikin Resah, Begini Cara Mengatasi Kucing Liar

Cara mengatasi kucing liar yang sudah bikin resah. (MediaIndonesia/Antara/Maulana Surya)

Surat Edaran keluar di Perumahan Graha Wahid Semarang berisi tentang ajakan untuk menangkap kucing-kucing liar. Tujuannya agar lingkungan tersebut aman dari gangguan hewan berbulu itu. Sebenarnya, apa sih cara terbaik untuk mengatasi masalah kucing liar?

Inibaru.id – Masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, digegerkan dengan viralnya surat edaran yang berisi ajakan untuk menangkap sekaligus membuang kucing liar di wilayah RT 4/RW 10 Kelurahan Sambiroto atau di Perumahan Graha Wahid. Banyak pihak mengkritik ajakan tersebut bukanlah solusi tepat untuk mengatasi kucing liar.

Terkait dengan surat edaran tersebut, Ketua RT 4 RW 10 mengaku pihaknya memang mengeluarkan surat edaran tersebut. Tapi, surat tersebut keluar karena kesepakatan warga.

“Iya, kami yang mengeluarkannya. Tapi kami perlu luruskan juga kalau suratnya keluar karena kesepakatan warga. Banyak warga yang terganggu dan resah dengan banyaknya kucing liar. Surat itu juga sebagai teguran bagi warga yang mengaku suka kucing tapi nggak peduli dengan kucing-kucing di lingkungannya,” terang Ketua RT yang nggak mau disebutkan namanya tersebut sebagaimana dilansir dari Solopos, Kamis (18/1/2023).

Dia juga menjelaskan kalau dalam surat tersebut, warga nggak diminta untuk menangkap dan membuang kucing liar secara sembarangan. Yang benar, warga diminta untuk menangkap dan mengandangkannya, lalu mengumumkannya.

“Kalau setelah diumumkan 24 jam nggak ada yang mengaku memiliki, kucingnya bisa diadopsi oleh orang di luar lingkungan kami,” lanjutnya.

Dia menyebut masalah kucing liar di wilayah RT 4 RW 10 sudah bikin resah warga sejak 2018. Banyak kucing nggak terawat yang buang air besar sembarangan, mencakar kendaraan, hingga bikin alergi.

Cara Mengatasi Kucing Liar yang Benar

Populasi kucing liar harus dikendalikan. (Panturapost/Bentar)

Keluhan kucing liar sebagaimana yang dialami warga Perumahan Graha Wahid Semarang sebenarnya juga dialami masyarakat di daerah-daerah lain di Indonesia. Masalah yang disebabkan kucing-kucing jalanan ini juga relatif sama, yaitu buang air besar sembarangan, mengobrak-abrik isi tempat sampah, hingga gangguan suara yang disebabkan jika sampai kucing-kucing tersebut berkelahi.

Bagi orang yang alergi dengan kucing, keberadaan mereka juga sangat meresahkan. Soalnya, banyak kucing yang masuk rumah sembarangan atau mendekati mereka untuk minta makan. Alergi warga pun bisa kumat.

Selain itu, menurut Nabila Maulydia Shafa, Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga sebagaimana dilansir dari Kumparan, (9/6/2022), kucing liar bisa menyebarkan penyakit lewat cakaran, gigitan, atau cairan tubuhnya.

Program TNR

Sterilisasi pada kucing bertujuan agar ia tidak mudah birahi saat musim kawin tiba. (Pexels)

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah kucing liar ini? Kita bisa melakukan program TNR alias trap, neuter, and release. Artinya, kucing liar bisa ditangkap, lalu disterilisasi, dan dilepaskan kembali. Jika punya dana lebih besar, kucing-kucing tersebut juga bisa divaksinasi terlebih dahulu sebelum dilepas.

Ide warga Perumahan Graha Wahid Semarang untuk menangkap dan meletakkan kucing liar di shelter memang patut diapresiasi. Tapi, hal itu ternyata nggak cukup. Apalagi jika jumlah kucing liarnya terlalu banyak. Oleh karena itu, kucing liar sebaiknya disterilisasi agar tidak mudah birahi saat musim kawin tiba. Dampaknya, kucing nggak akan mudah berkelahi sekaligus membuat populasinya lebih terkontrol.

“Cara paling manusiawi adalah menurunkan populasi kucing dengan sterilisasi. Kalau banyak yang peduli, warga bisa mengadopsi kucing agar kesehatannya terjaga,” saran pakar hewan dari Universitas Brawijaya Analis Wisnu Wardhaan sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (1/10/2022).

Di lingkunganmu juga banyak kucing liar, Millens? Kalau iya, pikirkan cara yang paling baik untuk menangani mereka ya! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: