BerandaHits
Rabu, 12 Feb 2019 14:38

Jelang Hari Valentine, Para <em>Party Planner</em> Pun Dicari Anak Muda

Salah satu hasil dekorasi Twenty One. (Twenty One)

Ketika momen romantis Hari Kasih Sayang seperti candle light dinner tak mampu kita kreasikan sendiri, jasa party planning mungkin bisa jadi solusi. Dengan begitu, bisnis party planner tentu diuntungkan menjelang Hari Valentine 14 Februari ini. Namun, benarkah ada efek yang signifikan?

Inibaru.id – Dalam balutan sweater cokelat, Yoshida Desty Christiani menyambut saya di beranda rumahnya. Perempuan 23 tahun itu lantas mengajak saya ngobrol di ruang tamunya. Yoshi, sapaan akrabnya, nggak sendiri. Di sebelahnya ada Obed Isai Aznel Saptenno, sang pacar yang membantunya menjalankan bisnis party planner.

Yoshi memulai Twenty One, nama party planner-nya, sejak 2016 silam. Saat itu, dia masih berstatus mahasiswa D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Semarang. Mata kuliah Kewirausahaan mengharuskannya membuat sebuah usaha. Dia lantas melirik dekorasi pesta sebagai bisnis.

Rampung dengan mata kuliah itu, Yoshi malah ketagihan. Bisnis jasa dekorasi terus ditekuninya dengan tarif lumayan "miring", yakni Rp 80 ribu saja.

Dekorasi dengan warna pink dari Twenty One. (Twenty One)

Seiring waktu, Yoshi pun menaikkan harga jasanya menjadi sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Harga ini hanya untuk dekorasi makan malam romantis per pasangan ya, Millens. Sementara, untuk acara seperti pesta hari lahir atau bridal shower, dia memasang tarif khusus.

Dalam sebulan, Yoshi dan Obed mengaku pernah mendekorasi dan merancang hingga 30 acara. Nggak cuma dekorasi, pemandu hingga penghibur acara pun mereka sediakan. Hm, menggiurkan! Terus, gimana dengan momen-momen khusus seperti Hari Valentine?

Saat saya menanyakan hal tersebut, dia hanya tersenyum. Menurut Yoshi, Valentine's Day nggak cukup berpengaruh besar terhadap pemasukannya.

"Ada, tapi, ya, nggak signifikan," kata dia.

Yoshi menambahkan, mungkin hal tersebut disebabkan karena Hari Valentine bukan sepenuhnya budaya Indonesia, jadi yang merayakan pun nggak masif.

"Konsumen biasanya memakai jasa kami untuk makan malam romantis, dan kami banyak menerima pesanan seperti ini pada bulan lain (selain Februari),” jelas Yoshi yang kemudian menerangkan bahwa rata-rata mereka menerima 10 pesanan dekorasi tiap bulan.

Pesta jadi makin meriah dengan dekorasi yang cantik. (Twenty One)

Harus Kreatif

Dibutuhkan kreativitas yang tanpa batas untuk menjadi seorang party planner. Setidaknya, itulah yang saya tangkap dari Yoshi dan Obed.

Obed bercerita, untuk mendekorasi satu "meja romantis", mereka membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja. Sementara, untuk satu ruangan, lanjutnya, dua jam adalah waktu rerata yang mereka butuhkan.

Bagaimana dengan modal awal yang mereka keluarkan untuk memulai bisnis? Ketika saya tanyakan itu, Yoshi kembali tersenyum. Semula, tuturnya, dia memanfaatkan barang bekas, misal botol bekas, sehingga bisa dibilang nggak mengeluarkan uang yang besar.

Nah, baru setelah mendapat pemasukan, tambah dia, secara bertahap mereka mulai membeli hiasan-hiasan mewah untuk mempercantik dekorasi. Hingga dua tahun ini, dia sudah menghabiskan sekitar Rp 10 juta.

“Saya siasati juga dengan bikin hiasan sendiri, misalnya bunga dari kain flanel ini,” ujarnya sambil mengeluarkan sebuah bunga dari kotak penyimpanan, “Kalau beli harganya Rp 175 ribu, jadi saya bikin sendiri.”

Hm, dekorasi Yoshi dan Obed memang manis, lo. Saya sempat melihat-lihat beberapa hasil kerja tangan mereka di Instagram @Twentyone_partyplanner.

Bagi saya, mengeluarkan Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk orang terkasih pada hari istimewanya, ya nggak masalah. Selama itu nggak membebani, menciptakan kenangan indah memang kadang perlu keluar uang. Sepakat? (Artika Sari/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

29 Jan 2025

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

29 Jan 2025

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

29 Jan 2025

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

29 Jan 2025

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

29 Jan 2025

Mengapa Orang Rela Terjebak Macet Berjam-Jam Demi Liburan?

29 Jan 2025

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025

Ranking Kampus Terbaik Dunia versi Webometrics, Undip Peringkat ke-4 Nasional

31 Jan 2025

Gelar Tradisi Kawalu per 1 Februari 2025, Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan

31 Jan 2025

Keluarga Marlot Bruggeman, Meninggalkan Belanda demi Pulau Kei Kecil di Maluku

31 Jan 2025

Tiga Kapal Tongkang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang, Polda Terjunkan Tim Pengawas

31 Jan 2025

Punahnya Tradisi 'Ganti Jeneng Tuwa' di Kalangan Laki-laki Wonogiri

31 Jan 2025

Candi Gunung Wukir, Prasasti Canggal, dan Jejak Sejarah Kerajaan Medang

31 Jan 2025

Coffee Morning, PMI Kota Semarang Simulasikan Cara Menolong Korban Kecelakaan

31 Jan 2025