BerandaHits
Minggu, 4 Jun 2022 15:15

Hidup Lebih Berkualitas dengan Berani Menolak Hal-Hal Ini

Tatanan hidup yang berkualitas membuat kita sebagai manusia sosial lebih bahagia lahir batin. (Pixabay/Shad0wfall)

Manusia adalah makhluk sosial. Masalahnya dalam beberapa kasus, hidup bersosialisasi bisa merugikan, lo. Nah, biar hidupmu tetap berkualitas, ada beberapa hal yang harus berani kamu tolak, Millens.

Inibaru.id – Hidup bukan hanya sekadar menjalani rutinitas bekerja, makan, tidur, dan bersenang-senang saja. Lebih dari itu, membangun hidup yang berkualitas bisa kita raih dengan banyak hal.

Segala yang ada pada hidup baik itu kesehatan, pekerjaan, keuangan, keluarga, dan lingkungan bisa mempengaruhi kualitas hidup. Namun, terkadang ada faktor eksternal yang tidak bisa kita atur sepenuhnya dan ikut mempengaruhinya. Oleh karena itulah, kita harus pandai-pandai meresponsnya agar bisa tetap hidup dengan 'sehat'.

Salah satu cara untuk mengaturnya adalah dengan berani menolak sejumlah hal yang bisa menurunkan kualitas hidup kita. Apa saja, ya?

1. Negative Self Talk

Jauh sebelum menolak hal-hal di luar keinginan kita, sebaiknya kamu juga harus mampu menolak sejumlah hal buruk dari diri sendiri. Contohlah, instropeksi diri memang perlu atas segala kesalahan yang dilakukan, namun sebaiknya juga nggak terlalu larut melakukannya.

Terlalu keras pada diri sendiri membuat kita semakin terpuruk. Asalkan menyadari pernah berbuat salah dan sudah meminta maaf atau berusaha memperbaikinya, jangan lupa untuk mengapresiasi diri atas upaya untuk menjadi yang lebih baik.

Bahagia dalam menjalani hubungan dan berpegang pada menghargai pasangan adalah salah satu kunci hubungan yang ideal. (Pixabay/5688709)

2. Hindari Drama dan Toxic People

Dalam hidup, terkadang kita dikelilingi oleh orang-orang yang tidak memberikan benefit alias hanya membawa dampak buruk. Maka, jalan keluarnya hanya satu, yaitu tinggalkan mereka. Tidak ada yang salah dari menolak pertemanan yang sifatnya ‘beracun’. Alih-alih menerima dengan terpaksa, bisa saja kita terjerumus ke dalam lingkungan yang nggak membuat kita maju ke depan.

Jangan ragu untuk mengutarakan apa yang kita inginkan. Sampaikan dengan jelas dan hindari kalimat yang berputar-putar. Bagi mereka yang suka bermain drama, mengikuti alur ini hanya akan mempersulit kita ke depannya. Biarkan para aktor bermain dramanya sendiri dan siapkan mental life must go on untuk kebahagiaan kita sendiri.

3. Pasangan Buruk dan Urusan Perasaaan

Dua sejoli yang berpasangan idealnya memiliki tujuan untuk maju dengan proses yang menyenangkan. Sayangnya, hal ini bakal sulit terwujud jika kita berada dalam hubungan yang nggak sehat. Jika salah satu atau bahkan kedua belah pihak merasa tidak bahagia atas apa yang dijalani, kenapa nggak memilih mengakhiri saja hubungan itu?

Penting bagi kita untuk menghargai dan dihargai dalam suatu hubungan. Namun perlu digaris bawahi, ya, hubungan yang dimaksud nggak selalu berarti dengan pacar atau pasangan. Hubungan dengan teman, rekan kerja, atau juga keluarga juga perlu untuk kamu perhatikan, lo.

Menyaring apa yang perlu dan nggak perlu dalam kehidupan akan menghindarkan kita dari stress dalam hidup bersosial di masyarakat. (Pixabay/RobinHiggins)

4. Membandingkan Diri dan Penentuan Nasib

Melihat capaian orang lain terkadang membuat kita merasa sedang jalan di tempat. Yang perlu kita tekankan adalah bahwa setiap orang memiliki timeline hidupnya masing-masing. Tak apa mereka sudah sampai di titik tertinggi, asalkan kita juga masih dalam proses yang positif. Nantinya, semua akan datang di waktu yang tepat.

Jika ada orang yang bahkan berusaha membandingkan pencapaianmu dengan orang lain, sebaiknya tidak usah didengarkan, ya Millens. Hal ini justru bakal membuatmu terpuruk, bukannya fokus dengan apa yang kamu lakukan sendiri.

Sebagai pemegang kontrol penuh atas tubuh kita, mengatakan tidak kepada hal-hal negatif atau orang-orang yang toxic sah-sah saja dilakukan. Lakukan dengan perlahan demi kualitas hidup yang lebih baik, Millens! (Fil, Hyp,Idn/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024