Inibaru.id - Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, saat ini memasuki usia kerja dan menjadi bagian penting dari angkatan kerja global. Namun, mereka dianggap sebagai generasi paling stres di dunia kerja, dan salah satu faktor utamanya adalah ketidakpastian pekerjaan.
Ketidakpastian pekerjaan ini terutama disebabkan oleh persaingan yang tinggi dan banyaknya kandidat yang berkompetisi dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Selain itu, pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia juga telah memperburuk situasi ketidakpastian pekerjaan ini, karena banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan harus melakukan pemutusan hubungan kerja.
Ketidakpastian pekerjaan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan psikologis dan fisik generasi Z. Beberapa efek yang dapat terjadi adalah stres, kecemasan, depresi, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti gangguan tidur dan gangguan makan.
Stres dan kecemasan dapat muncul karena ketidakpastian pekerjaan menghasilkan rasa tidak aman dan tidak stabil di tempat kerja. Karyawan mungkin merasa tidak terjamin dalam pekerjaan mereka, merasa khawatir tentang masa depan mereka di perusahaan, atau merasa terjebak di pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi mereka. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan berdampak pada kesehatan mental mereka.
Selain itu, ketidakpastian pekerjaan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik karyawan, terutama jika mereka memutuskan untuk terus bekerja di tempat kerja yang tidak sehat atau dalam pekerjaan yang menuntut. Beban kerja yang berat dan jadwal kerja yang tidak teratur dapat mengganggu keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi mereka, menyebabkan kelelahan dan bahkan burnout.
Untuk mengurangi stres yang terkait dengan ketidakpastian pekerjaan, perusahaan perlu menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai untuk karyawan mereka. Beberapa contoh dukungan tersebut meliputi program kesejahteraan karyawan, fleksibilitas dalam jadwal kerja, pelatihan manajemen stres, dan peningkatan komunikasi antara manajemen dan karyawan.
Selain itu, perusahaan perlu melakukan upaya untuk memastikan kepastian pekerjaan dan memperkuat hubungan dengan karyawan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan jaminan kerja yang jelas, memberikan kesempatan pengembangan karir, dan memberikan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung.
Dalam kesimpulannya, ketidakpastian pekerjaan dapat membuat generasi Z menjadi generasi paling stres di dunia kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan karyawan mereka. Dengan cara ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja.
Hm, gimana menurutmu? Kamu setuju nggak kalau generasi ini paling stres dalam pekerjaan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)