Inibaru.id - Siapa bilang gangguan saraf hanya dialami oleh para orang tua? Gejala penyakit terkait saraf juga bisa menyerang usia produktif, lo. Menurut Badan Pusat Statistik, usia produktif terhitung dari umur 15-64 tahun.
Jadi, mulai sekarang jangan abaikan gejala seperti sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, kebas, hingga diagnosis stroke, ya? Gejala tersebut kini mulai menyerang anak muda yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola kerja sehari-hari.
Sayangnya, kebanyakan anak muda cenderung masih memiliki persepsi yang salah tentang gangguan saraf. Ketimbang melakukan konsultasi ke dokter spesialis saraf, mereka cenderung melakukan pengobatan mandiri seperti mengkonsumsi obat penghilang nyeri atau pijat dan urut. Akibatnya, keluhan sakit bisa kembali kambuh atau bertambah parah.
Dokter Zicky Yombana dari Klinik Pintar mengatakan, saat ini profil pasien dengan gangguan saraf sudah bergeser ke usia produktif mulai dari rentang 20 sampai 30 tahun ke atas.
Gejala yang muncul kerap nggak disadari sebagai gangguan saraf dan seringkali dihubungkan dengan penyakit dalam (internis) atau penyakit otot dan tulang. Banyak pemahaman-pemahaman yang salah tentang gangguan saraf sehingga penanganannya terlambat.
“Padahal, gangguan saraf memiliki spektrum yang sangat luas mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti stroke. Self-diagnosed bisa memicu salah penanganan dan justru tambah parah,” ujarnya.
Menurut Zicky, masyarakat umumnya harus segera konsultasi ke dokter spesialis jika merasakan keluhan mendadak, intensitasnya semakin sering, diikuti rasa sakit yang berat, dan berulang.
"Memang pada akhirnya screening dan konsultasi itu sudah menjadi dasar yang harus dijalani. Kami para dokter bukan hanya membantu masyarakat untuk sadar risiko, namun juga memprediksi seberapa besar risiko yang mereka miliki," ungkap Zicky.
Nah, jika kamu adalah anak muda yang sehari-hari memiliki mobilitas tinggi dan sering merasakan nyeri badan, nggak ada salahnya segera menghubungi dokter ya, Millens! Dokter akan membantu mengidentifikasi lebih awal gangguan saraf sebelum menjadi gangguan yang mematikan dan menghabiskan banyak kerugian finansial. (Siti Khatijah/E05)
Artikel ini telah dimuat di Medcom dengan judul Pemahaman Gangguan Saraf di Milenial dan Gen Z Masih Rendah.