Inibaru.id - Saat berkunjung ke Kota Lama Semarang, mata kita pasti nggak bakal beralih saat memandang gedung yang satu ini, Gedung Asuransi Jiwasraya. Letaknya strategis, yaitu di depan Gereja Blenduk. Ukuran bangunan yang besar serta desain bangunan yang keren membuat gedung ini jadi salah satu magnet di Kawasan Little Netherland.
Selama ini dikenal sebagai kantor asuransi Jiwasraya, gedung yang berlokasi di Jalan Letjend Suprapto itu baru-baru ini dikabarkan akan diubah menjadi hotel bintang empat. Gagasan tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung ke Kota Lama Semarang pada Sabtu (21/1/2023) lalu.
"Daripada aset ini diam, justru akan kami kembangkan, supaya wilayah yang punya sejarah ini generasi muda kita bisa kembali belajar mengenai sejarah. Jangan hanya dijadikan pandangan saja," ujar lelaki kelahiran Lampung Tengah itu.
Keaslian Bangunan Tetap Dilestarikan
Menjadikan gedung cagar budaya yang ada di Kota Lama Semarang sebagai hotel merupakan gagasan yang bagus. Namun, dari kacamata pakar bangunan cagar budaya dari Universitas Katolik Soegijapranata Tjahjono Raharjo, rencana tersebut harus memperhatikan aspek penting.
Aspek penting itu yakni komitmen untuk mempertahankan keaslian gaya arsitektur terutama di bagian depan bangunan. Tjahjono berpesan agar perubahan fungsi bangunan Jiwasraya, terutama pada desain bangunan, dilakukan melalui kajian ketat dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
“Fasad (tampak luar) harus dipertahankan. Bisa saja bangunan dialihfungsikan secara adaptive reuse, asal tidak mengubah bangunan secara drastis. Desain perubahan harus dengan kajian ketat para ahli,” terangnya, dinukil dari Solopos, Senin (23/1/2023).
Tjahjono menjelaskan, mengubah fungsi gedung bernilai historis tinggi harus disertai pengetahuan tentang struktur bangunan. Dalam hal ini, penggunaan gedung Jiwasraya akan mengalami peningkatan fungsi.
“Bila perlu (strukturnya) diperkuat, disesuaikan dengan fungsi baru bangunan. Jika perencanaan revitalisasinya bagus tentu tidak akan merusak. Jadi harus dipilih tim perencana yang betul-betul mampu,” sambung lelaki yang mencintai dunia sejarah perkeretapian Indonesia ini.
Memperhatikan Sistem Keamanan
Selain perihal keaslian bangunan, sistem keamanan juga harus menjadi perhatian pemerintah. Sebagai bangunan tua, Thajono berharap Gedung Jiwasraya di kawasan Kota Lama Semarang memiliki sistem keamanan terhadap ancaman kebakaran.
“Pengelola harus bisa menjamin sistem keamanan gedung terhadap bahaya kebakaran. Syarat ini wajib dipenuhi. Demikian pula persyaratan aksesibilitas untuk difabel,” lanjut lelaki yang pernah menempuh studi S2 Managemen Perkotaan di Erasmus Universiteit, Rotterdam, Belanda.
Nggak hanya itu, sistem keamanan kendaraan bagi para tamu jika gedung tersebut sudah menjadi hotel juga nggak boleh luput dari pertimbangan. Tjahjono berharap Pemkot Semarang memikirkan ketersediaan lahan parkir yang memadahi dan nggak mengganggu lingkungan sekitar.
Ketimbang membangun hotel di lahan kosong, membuat hotel di kawasan cagar budaya itu memang lebih riskan ya, Millens? Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar keaslian bangunan yang sarat sejarah itu nggak hilang begitu saja. (Siti Khatijah/E07)