BerandaHits
Minggu, 2 Des 2017 07:46

Format Baru untuk Piala Dunia 2026 ala Infantino

Format Baru untuk Piala Dunia 2026 ala Infantino

Piala yang jadi rebutan pada ajang empat tahunan Piala Dunia. (fourfourtwo.com)

Usulan Presiden FIFA Gianni Infantino akan menggemukkan tim peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 48 sudah disetujui mayoritas anggota FIFA. Format 48 tim itu akan diberlakukan pada Piala Dunia 2026.

Inibaru.id - FIFA mendukung rencana presiden Infantino untuk menggemukkan Piala Dunia dari 32 menjadi 48 negara. Seperti dikutip dari fourfourtwo.com,  pada awal 2017, setelah melalui voting, FIFA memutuskan untuk menggemukkan turnamen menjadi 48 tim. Perubahan format itu digagas oleh presiden baru FIFA Gianni Infantino dan bakal diterapkan pada Piala Dunia 2026.

 Saat ini, Piala Dunia diisi 32 tim, yang dibagi menjadi delapan grup, dengan dua teratas setiap grup akan melaju ke babak gugur. Ini menjadi format sejak Prancis 1998 dan juga akan tetap menjadi format pada Piala Dunia Rusia 2018 dan Qatar 2022.

Bagaimanapun juga, pada 2026, kita akan melihat 48 peserta dan itu semua karena Infantino. Sosok asal Italia yang menggantikan Sepp Blatter sebagai presiden FIFA tahun lalu itu menjadikan penambahan peserta Piala Dunia menjadi salah satu janji kampanyenya. Awalnya dia mengusulkan 40 tim, sebelum menambah delapan negara tambahan.

"Ide FIFA adalah mengembangkan sepak bola di seluruh dunia dan Piala Dunia adalah ajang terbesar yang ada," ujarnya. "Ini lebih dari kompetisi, ini ajang sosial!"

FIFA diperkirakan meraup 5,2 milyar euro dari Piala Dunia 2018 di Rusia dan, berdasarkan proyeksi itu, angka dengan 48 negara di Piala Dunia akan membuat pendapatan naik 950 juta euro.

Baca juga:
Yang Menarik setelah Pengundian Piala Dunia 2018
Melongok Hasil Undian Grup Piala Dunia 2018 dan Optimisme Sang Juara Bertahan

Karena itu, untuk membuat ajang lebih besar dari sebelumnya, Infantino mengusulkan mengisi 48 tim di babak grup, dibagi menjadi 16 grup berisi tiga tim, dengan dua tim teratas di masing-masing grup melaju ke babak gugur.

37 anggota Dewan FIFA secara mutlak mendukung usulan presiden mereka. Hal itu tidak mengejutkan karena Infantino sebelumnya telah mengklaim bahwa ia mendapatkan dukungan dari enam federasi besar (UEFA, CONCACAF, CONMEBOL, AFC, CAF, OFC).

"Mereka semua jelas menginginkan Piala Dunia dengan tim lebih banyak," ungkapnya dalam konferensi olahraga internasional di Dubai pada Desember tahun lalu.

Pelatih Manchester United Jose Mourinho juga memberikan dukungan penuh. "Saya sepenuhnya sepakat," ujar sosok asal Portugal itu dalam laman resmi FIFA. "Sebagai manajer klub, jika ekspansi berarti pertandingan lebih banyak, liburan lebih singkat dan pramusim lebih sedikit bagi pemain, saya akan mengatakan tidak.”

Lelaki yang akrab disapa Mou itu menambahkan, "Tetapi penting mengkritik untuk menganalisis dan memahami ekspansi tidak berarti pertandingan lebih banyak. Pemain lebih dilindungi dan klub lebih dilindungi dalam hal ini."

Memang, meski turnamen dengan 48 tim menambah jumlah pertandingan secara umum - dari 64 menjadi 80, sang juara Piala Dunia masih hanya bermain tujuh laga dan lama turnamen juga tidak berubah.

Ditentang

Penentang usulan Infantino  datang dari Asosiasi klub Eropa (ECA). Mereka khawatir dengan menurunnya kualitas, seperti yang terjadi pada Euro yang juga digemukkan saat digelar di Prancis musim panas 2016. Karl-Heinz Rummenigge menilai FIFA berusaha menyedot uang lebih banyak dari sumber pendapatan terbesar mereka, dengan mengorbankan permainan.

Baca juga:
Naik 11 Peringkat di Rangking FIFA, Indonesia Unggul Jauh dari Malaysia
Siswa Kita Sabet 91 Medali Turnamen Debat Internasional

"Demi fan dan pemain, kami meminta FIFA tidak menambah jumlah peserta Piala Dunia," ujar chairman ECA tahun lalu. "Politik dan komersial tidak seharusnya menjadi prioritas eksklusif di sepakbola."

Mereka sudah khawatir dengan grup berisi tiga tim bisa memberi jalur luas bagi tim-tim sengaja bermain imbang di laga pemungkas grup untuk memastikan kedua tim lolos ke babak gugur. Hal ini membuat spekulasi tentang adu penalti di babak grup akan diperkenalkan muncul, untuk menghindari permainan tidak fair. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025

Haruskah Ikut Campur Jika Teman Mengalami Kekerasan dalam Hubungan?

23 Feb 2025