BerandaHits
Kamis, 27 Mar 2024 09:12

'Ferienjob', Pekerjaan di Jerman yang Jadi Tempat Magang Mahasiswa Indonesia

Program magang 'ferienjob' yang jadi penyebab terkuaknya kasus TPPO di Jerman. (Mahasiswa.co.id)

Lebih dari 1.000 mahasiswa Indonesia terjebak di Jerman dengan pekerjaan 'ferienjob' yang nggak cocok untuk dijadikan program magang. Sebenarnya, seperti apa sih pekerjaan ini?

Inibaru.id – Kasus TPPO alias perdagangan orang yang memakan korban 1.047 mahasiswa dari 33 kampus di Indonesia terus bergulir. Para mahasiswa ini dipaksa melakukan “ferienjob” di Jerman yang nggak sesuai dengan program magang yang ditawarkan.

Kasus ini terungkap gara-gara ada empat orang mahasiswa yang datang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman pada 2023 lalu. Mereka merasa ditipu dan dieksploitasi tenaganya untuk pekerjaan yang sama sekali nggak sesuai dengan jurusan yang mereka pelajari saat kuliah.

“Mereka mengadu karena merasa ditipu. Padahal, mereka dijanjikan program magang yang bisa dikonversi menjadi SKS perkuliahan,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Juda Nugraha sebagaimana dilansir dari Kompas, Selasa (26/3/2024).

Apalagi, para mahasiswa ini keluar uang cukup banyak untuk sampai ke Jerman. Selain biaya pemberangkatan Rp6 juta, mereka harus mengeluarkan dana talangan dengan jumlah cukup besar, yaitu antara Rp30 juta sampai Rp50 juta. Biaya ini juga dikembalikan dari pemotongan upah bulanan.

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan ferienjob yang kabarnya membuat para mahasiswa ini bekerja layaknya buruh kasar di Jerman?

Terkait dengan hal ini, pemerintah Jerman memang punya aturan terkait dengan jenis-jenis pekerjaan yang tersedia di sana. Aturan tersebut adalah Beschaftigungsverordnung/BeschV. Dalam Pasal 14 ayat 2 aturan ketenagakerjaan tersebut, ferienjob lebih cocok dianggap sebagai pekerjaan paruh waktu alias part time, alih-alih program magang. Selain itu, pekerjaan ini hanya bisa dilakukan saat libur semester resmi.

Mahasiswa yang baru pulang dari program 'ferienjob'. (Unja)

Karena kerja paruh waktu untuk jarak pendek, makanya kerjaannya seperti packing barang, mencuci piring di restoran, angkut-angkut, sortir barang di jasa logistik, dan lain-lain. Banyak kok anak muda atau mahasiswa di Jerman yang melakukan pekerjaan ini pada libur semester kuliahnya.

Masalahnya, pekerjaan tersebut jelas nggak pas untuk dijadikan program magang, apalagi sampai dijadikan pekerjaan untuk kerjasama antar-negara. Para mahasiswa di Indonesia ini nggak merasa pekerjaan yang mereka lakukan seperti paruh waktu. Ada yang bahkan merasa mereka seperti diperbudak karena bekerja dengan durasi yang sangat panjang dan nggak bisa cuti meski sakit.

Padahal, jika menuruti aturan yang berlaku, perusahaan harusnya memberikan kontrak yang jelas sebelum seseorang melakukan ferienjob. Sebagai contoh, masa kerjanya paling lama 90 hari dalam 12 bulan selama liburan semester. Harus ada kejelasan pula terkait dengan jam kerja harian, upah, izin cuti, dan lain-lain.

Andai ada yang nggak sesuai dengan kontrak, pekerja bisa memutus hubungan kerjanya. Sayangnya, para mahasiswa Indonesia yang terjebak dengan kasus TPPO ini sama sekali nggak mendapatkan kejelasan terkait kontrak tersebut.

Yang pasti, pihak Kemendikburistek langsung menghentikan program magang ferienjob ini. Program ini juga sudah dianggap nggak layak masuk dalam aktivitas Merdeka Belajar Kampus Mereka (MKBM). Pihak-pihak yang terkait dengan TPPO pun kini harus menghadapi tuntutan hukum akibat hal ini, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: