BerandaHits
Kamis, 1 Jun 2022 10:33

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Sudah Masuk Indonesia

Ilustrasi: Ada potensi cacar monyet sudah masuk Indonesia. (Pelopor.id)

Epidemiolog Dicky Budiman mengungkap adanya potensi cacar monyet sudah masuk Indonesia meski data WHO sama sekali nggak mengungkap kasus penyakit ini di Tanah Air. Mengapa begitu?

Inibaru.id – Dunia sedang dilanda kekhawatiran oleh meningkatnya kasus cacar monyet di 20 negara. Memang, dari 257 kasus yang sudah dikonfirmasi oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, 106 di antaranya berasal dari Inggris. Tapi, hal ini sudah cukup untuk membuat negara-negara lain waspada, termasuk Indonesia. Apalagi, sudah ada epidemiolog yang menyebut cacar monyet berpotensi sudah masuk Indonesia.

Omong-omong, dalam laporan WHO yang dikeluarkan pada Kamis (26/5/2022) lalu, nggak ada laporan satu pun terkait kasus cacar monyet di Indonesia. Tapi epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai penyakit ini sudah memasuki Indonesia. Apalagi, di negara tetangga kita Australia, sudah ditemukan dua kasus.

“Potensi masuknya atau bahkan sudah adanya cacar monyet di Indonesia atau monkeypox tentu ada ya. Kenapa? Karena pertama bahkan dari data Eropa kasus awalnya kemungkinan terjadi April atau setidaknya awal April,” jelas Dicky, Selasa (31/5).

Selain itu, masa inkubasi cacar monyet cukup lama, yakni tiga minggu. Jadi, ada kemungkinan orang yang sudah terinfeksi tapi tidak terdeteksi atau sama sekali nggak menunjukkan gejala kesehatan saat di pintu masuk Indonesia.

Hal lain yang memungkinkan masuknya cacar monyet di Indonesia adalah pelonggaran di Tanah Air usai kasus Covid-19 cenderung semakin melandai. Tak hanya di dalam negeri di mana masyarakat sudah bisa beraktivitas dengan normal seperti sebelum pandemi, sudah banyak tempat wisata yang dikunjungi oleh turis lokal ataupun turis asing.

Belum ada laporan kasus cacar monyet di Indonesia. (Ivan Balvan/Unsplash)

“Di era globalisasi sekarang ketika ada wabah, outbreak, yang terjadi di suatu negara besar kemungkinan dia akan menyebar karena, penerbangan padat, aktivitas manusia yang tinggi, ditambah lagi karakter monkeypox dengan inkubasi tiga minggu,” ujar Dicky.

Dia pun meminta pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan penyakit ini ke masyarakat sehingga bisa melakukan pencegahan penularan dengan lebih baik. Apalagi, informasi terkait penyakit ini masih belum banyak dan sebenarnya ada orang-orang yang lebih berisiko terpapar atau mengalami gejala berat jika terinfeksi.

Kabarnya ya, orang-orang yang aktif secara seksual lebih berisiko tertular penyakit ini. Hal ini pun diiyakan oleh Dicky.

“Data saat ini menunjukkan bahwa klaster ini terjadi pada kelompok yang memiliki karakter memang erat kontak fisik-nya dan aktif secara seksual… dan ini yang walaupun penyakitnya tidak semata-mata dikaitkan dengan seksual atau kelompok tertentu, tapi adanya klaster ini yang memiliki potensi sebaran itu di berbagai negara termasuk di Indonesia,” pungkas Dicky.

Duh, semoga saja cacar monyet nggak sampai jadi masalah kesehatan di Indonesia, ya Millens. (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT