BerandaHits
Senin, 27 Okt 2024 13:00

Ekonomi Lesu tapi Tiket Konser Ludes, Apakah Indonesia Diguncang Fenomena 'Lipstick Effect'?

Tiket konser di Indonesia selalu laris terjual di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sulit. (Freepik)

Jualan UMKM semakin sepi, badai PHK di mana-mana, tapi kok tiket konser ludes dan penjualan boneka Labubu cukup tinggi? Apakah ekonomi Indonesia sedang dilanda fenomena 'lipstick effect'?

Inibaru.id – Sudah banyak tanda-tanda yang dirasakan masyarakat menengah ke bawah yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang sangat lesu dalam beberapa waktu belakangan. Tapi anehnya, pembelian kebutuhan tersier seperti tiket konser, ponsel mahal, atau bahkan boneka Labubu tetap laris manis. Apakah karena fenomena “lipstick effect”?

Buat kamu yang nggak tahu, “lipstick effect” adalah sebuah fenomena di mana masyarakat sedang merasakan kesulitan ekonomi. Tapi, bukannya menghemat uang, mereka malah membeli barang-barang yang nggak dibutuhkan. Tapi, barang-barang yang dibeli itu bukanlah barang mewah.

“Contohnya begini. Karena nggak mampu membeli mobil mewah, yang dibeli adalah ponsel keluaran terbaru atau sepatu bermerek mahal. Dengan melakukannya, masyarakat yang selama ini terimpit masalah ekonomi bisa merasa bahagia,” ucap ekonom Wijayanto Samirin dari Universitas Paramadina sebagaimana dinukil dari Kompas, Sabtu (26/10/2024).

Di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan selalu larisnya tiket konser musik baik itu yang digelar oleh musikus lokal maupun musikus internasional. Bahkan, belakangan sejumlah band luar negeri sudah mengumumkan jadwal konsernya pada awal tahun depan. Seperti biasa, ticket war selalu ramai karena banyak penggemar yang seperti nggak ingin melewatkan momen yang belum tentu bisa diulang seumur hidup tersebut.

Tanda akan terjadi krisis ekonomi?

Pembelian boneka Labubu juga bisa dikatakan masuk dalam fenomena 'lipstick effect'. (IG/lalalalisa_m)

Meski terkesan ekonomi Indonesia masih baik-baik saja karena tiket konser atau pembelian boneka Labubu tetap laris-laris saja, pakar lainnya dari Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistra justru menganggap “lipstick effect” ini sebagai pertanda yang mengerikan. Pasalnya, jika menilik resesi ekonomi pada 2008 sampai 2020, fenomena ini juga terjadi menjelang resesi ekonomi.

Sebelum efek pandemi Covid-19 bikin ekonomi dunia kacau balau pada 2020, terjadi lonjakan penjualan produk skincare dengan signifikan. Setelah itu, terjadi resesi ekonomi.

Bhima pun menganggap keputusan banyak orang untuk membelanjakan uangnya di tengah masa ekonomi sulit ini untuk kesenangan-kesenangan tersier sebagai cara untuk sedikit melepaskan diri dari berbagai masalah seperti semakin sulitnya lapangan pekerjaan, kenaikan harga barang, dan pajak yang terus meroket.

"Bahkan sampai ada yang rela ke luar negeri demi melihat konser saat indikator ekonomi memburuk. Ini tanda sebentar lagi bakal ada krisis ekonomi,” ujar Bhima.

Yap, bisa dikatakan “lipstick effect” sedang dirasakan di Indonesia. Semoga saja prediksi bakal ada krisis ekonomi ini nggak sampai parah dan ekonomi Indonesia bisa segera pulih, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: