Inibaru.id – Kamu pasti sudah berkali-kali membaca informasi tentang sedang nggak baiknya ekonomi dalam beberapa waktu belakangan. Selain daya beli masyarakat yang terus merosot, badai PHK juga terjadi di mana-mana.
Nggak hanya berbagai hal tersebut, sejumlah pakar ekonomi juga belakangan membeberkan tanda-tanda ekonomi Indonesia sedang nggak baik. Salah satunya adalah Tauhid Ahmad dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Dalam sebuah podcast berjudul Tolak Miskin: SInyal Deflasi Indikasi Ekonomi RI Kurang Darah, dia menyebut sejumlah tanda ekonomi Indonesia sedang bermasalah seperti sebagai berikut.
1. Terjadinya deflasi
BPS menyebut Indonesia sudah mengalami deflasi dalam 5 bulan berturut-turut sejak Mei sampai September 2024. Memang, hal ini seakan-akan menandakan sesuatu yang bagus karena cukup banyak harga bahan pokok yang turun. Tapi, sebenarnya hal ini justru menandakan bahwa daya beli masyarakat atas barang-barang tersebut semakin menurun.
“Kalau respons masyarakat dari ketersediaan bahan pokok adalah nggak banyak (yang beli), ya pasti akan terjadi peurunan harga,” ucap Tauhid sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (5/10/2024).
2. Permintaan pengajuan kredit menurun
Tauhid juga membeberkan hal lain yang nggak disadari banyak orang namun menandakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang nggak baik, yaitu menurunnya pengajuan kredit. Padahal, pengajuan kredit adalah penanda masyarakat pengin berbelanja.
“Agustus 2024 ini, pengajuan kredit turun sampai minus 0,09 persen. Kalau dibandingkan dengan Juli yang ada di angka 12,4 persen, Agustus juga terlihat turun sampai 11,4 persen. Hal ini menandakan daya beli memang benar-benar menurun dalam beberapa bulan,” ucapnya.
3. Penjualan sepeda motor menurun
Saking masih nggak meratanya transportasi umum di banyak daerah, banyak orang Indonesia yang sangat bergantung dengan sepeda motor. Makanya, jangan heran jika di salam satu rumah, kamu bisa menemukan dua atau tiga sepeda motor. Soalnya, sepeda-sepeda motor ini dipakai untuk keperluan ke tempat kerja, ke sekolah, atau sekadar ke pasar untuk berbelanja.
Namun, dalam beberapa bulan belakangan, laju penjualan sepeda motor di Indonesia semakin menurun. Jika dibandingkan dengan angka penjualan pada Juli 2024, penjualan pada Agustus turun sampai 4,1 persen.
“Ini menandakan masyarakat memilih untuk menahan pembelian kebutuhan di luar kebutuhan pokok, termasuk dalam hal membeli sepeda motor,” lanjut Tauhid.
Ekonomi belakangan memang terasa semakin berat, khususnya di kalangan menengah ke bawah. Banyak yang memilih untuk menahan diri nggak terlalu banyak jajan atau menghabiskan uang untuk kebutuhan lain. Kalau kamu sendiri, apakah juga merasakan kondisi ekonomi Indonesia sedang nggak baik, Millens? (Arie Widodo/E05)