BerandaHits
Selasa, 3 Nov 2025 17:05

Dorong Budidaya Ikan Beong, Sumanto Ingin Panen Nggak Perlu Tunggu Setahun

Ketua DPRD Jateng meninjau budidaya ikan. (DPRD Jateng)

Ikan beong, bahan utama mangut khas Magelang, kini mulai dibudidayakan untuk mencegah kepunahan. Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong riset agar masa panen ikan endemik ini bisa dipersingkat dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Inibaru.id - Mangut beong mungkin jadi salah satu kuliner paling legendaris dari Magelang. Dagingnya lembut, gurih, dan beraroma khas yang bikin banyak orang rela datang jauh-jauh ke tepi Kali Progo hanya untuk menikmatinya. Tapi siapa sangka, di balik kelezatan itu, ada kekhawatiran besar: Ikan Beong, endemik yang jadi bahan utama mangut terancam punah karena perburuan berlebihan.

Melihat kondisi itu, Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mendorong upaya serius untuk membudidayakan ikan beong agar nggak lenyap dari perairan Jawa Tengah. Dia menilai, menjaga kelestarian ikan lokal nggak hanya soal menjaga ekosistem, tapi juga bisa membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Budidaya ikan beong sudah bisa dilakukan di Loka Ngrajek, Magelang. Indukannya banyak, tapi masa panennya lama, setahun baru bisa dipanen,” ujar Sumanto. “Kalau bisa, penelitian dilakukan lagi agar dua atau tiga bulan sudah bisa panen. Jadi lebih ekonomis.”

Ikan beong memang bukan ikan sembarangan. Hidup di aliran deras Kali Progo, ikan ini terbiasa mencari makan sendiri di alam. Nggak heran, ketika dibudidayakan di kolam, tingkat kematiannya tinggi yakni mencapai 50 persen. Tapi potensi gizinya luar biasa. Penelitian menunjukkan kandungan Omega 3 ikan beong bahkan lebih tinggi dibandingkan salmon.

Sumanto mendorong panen ikan being dua bulan sekali. (DPRD Jateng)

Selain meningkatkan penelitian, Sumanto juga mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah agar memperluas budidaya ikan lokal lainnya, seperti ikan bader dan wader. Dia ingin agar kekayaan hayati perairan Jawa Tengah tetap lestari dan bisa dinikmati lintas generasi.
Kepala DKP Jateng Endi Faiz Effendi, mengamini gagasan itu. Dia menyebut, permintaan ikan beong saat ini sangat tinggi, terutama dari penggemar kuliner tradisional. Sayangnya, suplai masih terbatas karena kendala teknis budidaya.

“Beong ini terbiasa hidup di air mengalir. Saat dibudidayakan di kolam, perlu adaptasi. Tapi minat masyarakat tinggi sekali, bahkan banyak yang sudah pesan sebelum panen,” jelas Endi.

Untuk mempercepat keberhasilan budidaya, DKP berencana menggandeng peneliti dari BRIN dan UGM agar menemukan formula terbaik untuk memperpendek masa panen dan menurunkan tingkat kematian ikan.
Selain itu, Loka Ngrajek yang selama ini jadi pusat budidaya ikan beong bakal terus direvitalisasi. Balai ini bukan hanya tempat riset, tapi juga jadi ruang edukasi. Banyak mahasiswa dan pelajar datang ke sana untuk belajar tentang perikanan lokal dan konservasi ikan endemik.

Karena itu, pelestarian ikan beong bukan cuma urusan kuliner atau ekonomi, tapi juga warisan budaya. Kalau riset berhasil dan masyarakat mau ikut membudidayakan, bukan nggak mungkin aroma sedap Mangut Beong akan tetap menggoda dari dapur-dapur Magelang hingga generasi mendatang.

Kalau kamu pencinta kuliner tradisional, yuk dukung pelestarian ikan beong! Dengan membeli hasil budidaya lokal dan ikut mengedukasi masyarakat soal pentingnya menjaga ekosistem air tawar, kita bisa bantu agar cita rasa khas Magelang ini nggak hilang ditelan waktu. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: