BerandaHits
Selasa, 28 Okt 2025 13:54

Nguri-uri Budaya Jawa, Sumanto Usul Perdes Wajib ‘Nanggap’ Kesenian Tradisional

Nguri-uri Budaya Jawa, Sumanto Usul Perdes Wajib ‘Nanggap’ Kesenian Tradisional

Ketua DPRD Jateng Sumanto (tengah) menekankan untuk nguri-uri kesekian tradisional. (DPRD Jateng)

Di tengah derasnya budaya modern, Ketua DPRD Jateng Sumanto mengajak masyarakat Karanganyar untuk kembali nguri-uri kesenian tradisional. Dia bahkan mendorong adanya Perdes yang mewajibkan warga nanggap seni saat hajatan, demi menjaga panggung dan penghasilan para pelaku seni.


Inibaru.id – Kesenian tradisional nggak akan bertahan kalau hanya jadi kenangan di buku sejarah. Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto punya cara sederhana namun berdampak besar yaitu mendorong warga untuk kembali “nanggap” kesenian lokal saat punya hajatan.

Hal itu dia sampaikan saat meresmikan jembatan baru di Desa Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini.

Menariknya nih, acara peresmian itu juga menghadirkan kesenian reog yang tampil meriah di hadapan masyarakat setempat.

“Ini saya sekaligus nanggap reog biar budaya bisa dinikmati. Nek seneng yo ayo nanggap, ben seni tradisional tetep lestari lan ora punah,” ujar Sumanto di tengah acara.

Perdes untuk Menjaga Panggung Seniman Tradisional

Sumanto pengin ada Perdes yang mewajibkan orang yang punya hajat untuk menanggap kesenian tradisional. (DPRD Jateng) 
Sumanto pengin ada Perdes yang mewajibkan orang yang punya hajat untuk menanggap kesenian tradisional. (DPRD Jateng)

Sumanto menilai, para pelaku seni tradisional belakangan makin jarang naik panggung. Padahal, pertunjukan seni adalah napas yang menjaga budaya tetap hidup sembari menjadi sumber penghasilan bagi para senimannya.

Karena itu, dia mendorong Pemerintah Desa Wonolopo untuk merumuskan Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur kewajiban warga yang mantu atau menggelar hajatan lain agar turut nanggap kesenian tradisional. Tentu saja, aturan tersebut harus disepakati bersama lewat musyawarah RT dan RW.

“Dirembug bareng, biar pelaku seni bisa dapat pemasukan. Ini juga bentuk nyata nguri-uri budaya,” tambah politisi PDI Perjuangan itu.

Sumanto menegaskan, di tengah derasnya budaya populer dan hiburan modern, jati diri bangsa nggak boleh luntur. Kesenian tradisional bukan cuma tontonan, tetapi juga tuntunan nilai yang membangun karakter generasi muda.

“Kita bisa lihat Jepang dan Korea. Maju, tapi budayanya tetap kuat. Indonesia juga harus begitu,” tegasnya.

Nggak hanya soal budaya, kehadiran Sumanto di Wonolopo juga membawa kabar baik dalam bentuk infrastruktur. Jembatan yang baru diresmikan itu diharapkan bisa memudahkan mobilitas warga dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

“Saya senang bisa bersilaturahmi. Semoga jembatan ini membawa manfaat bagi warga,” katanya.

Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Karanganyar Boby Aditia Putra, yang turut hadir, mengapresiasi bantuan tersebut.

“Jembatannya lebar, gapuranya megah. Semoga warga makin lancar beraktivitas dan mencari rezeki,” ucapnya.

Lewat dukungan nyata terhadap kesenian tradisional dan pembangunan desa, Sumanto berharap masyarakat Wonolopo dapat bergerak maju tanpa kehilangan akar budaya. Karena nguri-uri budaya bukan tugas masa lalu melainkan komitmen bersama untuk masa depan. Setuju nggak, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved