Inibaru.id - Pernikahan antara warga Korea dan warga negara asing di Korea Selatan belakangan ini semakin banyak ditemui. Data terbaru dari Statistik Korea menunjukkan bahwa pada tahun lalu, jumlah pernikahan semacam ini mencapai angka tertinggi sejak pandemi COVID-19. Tercatat ada sekitar 21.450 pernikahan antara warga Korea dan pasangan asing alias naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejak pandemi COVID-19 melanda, pernikahan warga Korea dengan pasangan asing sempat turun drastis. Pada 2020, jumlahnya anjlok hingga hanya sekitar 16.000-an pernikahan, jauh dari angka 24.721 yang tercatat pada 2019. Namun, sejak 2022, angka pernikahan ini mulai pulih dan terus menunjukkan tren positif. Angka 21.450 pernikahan pada 2023 menunjukkan bahwa semakin banyak orang Korea yang membuka hati untuk menikahi pasangan dari luar negeri.
Baca Juga:
Budaya Tukar Cincin di Korea Selatan, Simbol Cinta yang Kini Dianggap Pengeluaran Tak BermaknaSiapa Saja Pasangannya?
Pernikahan antara warga Korea dan pasangan asing ini biasanya berupa pria Korea yang menikahi wanita asing. Sekitar 71,2% dari pernikahan semacam ini melibatkan pria Korea dan pasangan perempuan yang berasal dari berbagai negara. Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand, serta Tiongkok menjadi tempat asal utama bagi para wanita yang menikahi pria Korea. Di sisi lain, perempuan Korea yang menikahi pria asing mencapai 18,2% dari seluruh pernikahan antarwarga Korea dan pasangan asing.
Selain itu, ada juga kategori pernikahan di mana salah satu atau kedua pasangan telah menjadi warga negara Korea (naturalized citizens). Meskipun hanya di angka 10,6%, pernikahan semacam ini menunjukkan adanya integrasi yang lebih dalam dengan masyarakat Korea.
Asal Negara Pasangan
Perempuan asal Vietnam tercatat jadi yang paling banyak menjadi pasangan, sekitar 26,8% dari total pernikahan warga Korea dengan pasangan asing. Sementara itu, pasangan dari Tiongkok menyumbang 15,9% dan Thailand 10%. Ada sedikit penurunan dalam jumlah pasangan dari Vietnam dan Tiongkok dibandingkan tahun lalu, sementara tren pernikahan dengan pasangan dari Thailand justru sedikit meningkat.
Kelahiran Anak Multikultural
Selain pernikahan, tren ini juga mempengaruhi angka kelahiran di Korea Selatan. Anak-anak yang lahir dari pasangan multikultural kini menyumbang sekitar 5,6% dari total kelahiran di Korea. Meskipun persentasenya masih terbilang kecil, angka ini menunjukkan bahwa keberagaman mulai menjadi bagian dari masyarakat Korea. Bayi dengan orang tua dari berbagai latar belakang semakin banyak yang muncul, memberikan warna baru bagi demografi negara ini.
Walaupun pernikahan antara warga Korea dan warga negara asing ini masih memegang persentase yang lebih kecil dibandingkan pernikahan secara keseluruhan, tren ini menunjukkan adanya perubahan positif dalam masyarakat Korea yang semakin terbuka terhadap keberagaman. Dengan semakin banyaknya pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, Korea Selatan menuju arah yang lebih inklusif.
Hm, menarik juga ya data statistik tentang pernikahan warga Korea dengan warga asing ini, Gez? (Arie Widodo/E07)
