BerandaHits
Kamis, 9 Sep 2020 15:00

Dari Banda Aceh Hingga Solo, Bus Ini Layani Rute Terpanjang di Indonesia

Ilustrasi - bus yang melayani rute terpanjang di Indonesia. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Jarak antara Banda Aceh hingga solo hampir 3.000 km atau lebih jauh dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Banyak orang yang masih rela berhari-hari naik bus ini demi mencapai tujuan. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Pernah membayangkan naik bus dari Banda Aceh ke Solo, Jawa Tengah, Millens? Kamu pasti akan duduk berhari-hari sambil melintasi belasan provinsi di Sumatera dan Jawa. Seperti apa ya rasanya?

Bagi mereka yang tergabung dalam grup penggemar bus Bismania, pasti sudah akrab dengan bus antar provinsi atau antar pulau dengan rute ribuan kilometer. Namun, bagi yang nggak terbiasa dengan fandom tersebut, pasti terkejut saat tahu ada bus yang melayani rute sepanjang hampir 3.000 km dari Banda Aceh sampai Solo. PO bus yang melayani rute tersebut adalah PMTOH.

Jarak Banda Aceh ke Solo jelas lebih jauh dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Jakarta. Sebenarnya, telah ada banyak penerbangan dari Banda Aceh ke berbagai kota di Pulau Jawa. Logikanya, siapa orang gila yang mau berhari-hari naik bus sejauh itu alih-alih terbang dengan jangka waktu yang lebih singkat?

Ilustrasi bus jarak jauh. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Realitanya, masih banyak orang yang menaikinya. PO bus ini pun menolak untuk mati meski harus melawan harga tiket pesawat yang semakin murah.

Hal ini disebabkan oleh satu kata kunci yang membuat masih ada orang ingin menaiki bus ini, yakni petualangan. Berbeda dengan naik pesawat yang disuguhi pemandangan awan dan berbagai wilayah dari ketinggian, dengan naik bus, kamu bisa menikmati berbagai tempat langsung dari luar jendela bus. Hal ini tentu jauh lebih mengasyikkan, bukan?

Salah seorang sopir bus PMTOH yang masih perkasa mengarungi ribuan kilometer jalan Sumatera dan Jawa adalah Munir. Dia sudah menjadi sopir armada ini sejak awal 2000-an. Sebelumnya, dia juga berpengalaman jadi sopir bus jarak jauh lain seperti Melati atau ALS sejak 1970-an.

Menurutnya, perjalanan Banda Aceh – Solo atau sebaliknya bisa ditempuh sekitar empat atau lima hari. Di setiap perjalanan, dia nggak sendirian karena ditemani oleh sopir lainnya. Bergantian, mereka mengemudikan bus ke tujuan.

Ilustrasi bus jarak jauh di terminal. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Ada kiat yang dilakukan Munir agar nggak mudah lelah atau mengantuk selama perjalanan. Salah satunya sangat nggak terduga, yakni lagu dangdut yang terus dikumandangkan dalam bus dengan gegap gempita.

“Kuncinya banyak vitamin, berdoa, dan lagu dangdut. Ini agar kita nggak mudah terganggu dan tetap fokus,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Vice, Selasa (8/9/2020).

Selain rasa lelah, Munir mengaku kendala lain yang dia hadapi bisa berupa mesin yang rusak hingga gerombolan preman di berbagai daerah yang meminta uang keamanan. Selain itu, beberapa medan yang ekstrem seperti di Lahat, Sumatera Selatan, juga selalu menjadi perhatiannya.

Munir mengaku memiliki banyak teman dari penumpang yang pernah naik busnya. Ada yang berupa perantau yang mengadu nasib untuk memperbaiki nasib, ada juga yang mahasiswa yang harus jauh kuliah di Pulau Jawa. Selama perjalanan, mereka bertukar cerita dan akhirnya menjadi keluarga baru.

Bus PMTOH. (Twitter.com/firmansyahandr1)

PMTOH berdiri pada 1957. Nama ini adalah akronim dari Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan. Ondernemer berasal dari Bahasa Belanda yang berarti saudagar. Pendirinya memang bernama M. Hasan. Kini, yang mengurus armada bus ini adalah cucu Hasan, Jumadi hamid yang berkantor di Bilangan Cideng, Jakarta Pusat.

Selain mengangkut orang, PMTOH juga mendistribusikan logistik lewat jasa pengiriman barang KSI. Lewat cabang bisnis inilah, PMTOH masih bertahan hingga kini.

Sepertinya asyik ya, Millens. Tertarik nggak mencoba naik bus dengan rute paling panjang di Indonesia, ini? (Vic/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: