BerandaHits
Senin, 17 Mei 2020 11:44

Corona dan Keranjang Parsel yang 'Merana'

Seorang anak sedang menunggu dagangan parsel kakeknya, Sadiyo. Pandemi membuat pesanan keranjang parsel sepi. (Inibaru.id/ Audrian F)

Pengrajin keranjang parsel mengalami penurunan omzet karena minimnya pesanan keranjang parsel. Hal itu ditengarai karena perekonomian sedang lesu. Jadi nggak banyak orang yang akan memberi parsel.<br>

Inibaru.id - Transaksi sudah selesai. Muslihin dibantu sang penjual yakni Sadiyo langsung mengikat kumpulan keranjang parsel di jok belakang motornya. Muslihin adalah salah seorang utusan dari sebuah toko penyedia parsel di Kota Semarang.

Tokonya memang sudah menjadi langganan bagi para pembuat parsel yang berlokasi di Pasar Kobong. Biasanya tokonya tersebut akan membeli ribuan keranjang parsel. Namun untuk tahun ini, nggak demikian.

Penjualan keranjang parsel di tahun ini memang sedang lesu karena pandemi. Muslihin pun mewakili tokonya juga mengaku kalau sekarang sedang sepi. Perekonomian meredup. Bahkan pimpinan perusahaan yang biasanya memborong parsel di tokonya kali ini jadi mengurangi bahkan ada yang nggak pesan lagi.

Muslihin membawa keranjang parsel pesanannya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sadiyo (74), selaku perajin parsel bahkan sudah pesimistis meskipun saat ini sudah memasuki dua minggu sebelum Lebaran. Kata Sadiyo, saat waktu normal, orang-orang utusan toko-toko di Semarang sudah berdatangan untuk memesan. Namun kali ini nggak ada.

“Sudah pasti sepi ini,” keluh Sadiyo. Meskipun tetap ada yang membeli seperti Muslihin tadi, namun itu belum ada apa-apanya.

Kata Sadiyo kalau biasanya dia bisa memproduksi hingga ribuan kali ini hanya mentok pada angka 200 keranjang. Sebelum corona menerjang, pada hari-hari biasa dia sampai kewalahan melayani pesanan.

Sadiyo termangu di antara keranjang-keranjang parsel bikinannya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sementara bagi perajin lain, yakni Hadi (52), paceklik karena pandemi mengharuskan dia untuk meliburkan para pegawainya. Pesanan yang minim membuat dia nggak sanggup mengupahi pegawainya. Alhasil, dia sendiri yang harus "turun gunung" membuat semuanya.

“Hasilnya saja baru cukup untuk diri saya dan keluarga,” ucap Hadi.

Kalau momen mendekati lebaran seperti ini, Hadi bisa mendapat omzet hampir Rp 2 juta per hari. Namun untuk saat ini berkurang sampai 50 persen. Omzetnya hanya menyentuh angka Rp 500 ribu. Bahkan kadang nggak sampai.

“Sudah habis buat produksi. Apalagi kalau harus bayar pekerja saya, tambahnya.

Hadi sampai meliburkan pegawainya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Pengrajin keranjang di Pasar Kobong ini kata Hadi sebetulnya sudah punya nama khusus bagi para toko-toko penyedia parsel. Sebab, bahan baku yang digunakan berasal dari kayu dirasa lebih kuat dalam menampung bingkisan atau makanan.

Tapi dia juga menyadari untuk saat ini memang semuanya jadi serba susah. Meskipun di dalam hatinya dia mengaku sedih.

“Lebaran saya nggak bisa apa-apa ini,” tandasnya.

Jadi ikut sedih ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: