BerandaHits
Kamis, 29 Okt 2025 11:01

Cerita Warga Pulau Somarrøy Norwegia yang Terbebas dari Konsep Waktu

Pulau Sommarøy di Norwegia. (Jøran Mikkelsen/Visit Norway)

Di Sommarøy, kamu bisa saja mengecat rumah pada pukul 01.00 dini hari, atau minum kopi sambil bersantai pada saat orang-orang di wilayah lain sibuk bekerja. Apa ya alasan wilayah ini menghapus konsep waktu di sana?

Inibaru.id – Pernahkah kamu membayangkan hidup tanpa jam, tanpa batasan waktu kerja, hingga tanpa alarm pagi yang menyebalkan? Itulah yang benar-benar dilakukan warga Pulau Sommarøy di Norwegia. Pulau kecil yang terletak di barat kota Tromsø ini menggemparkan dunia karena memutuskan untuk menjadi zona bebas waktu pertama di dunia.

Sommarøy yang berarti “Pulau Musim Panas” memang punya hubungan unik dengan waktu. Terletak di dalam Lingkar Arktik, pulau ini mengalami fenomena alam ekstrem. Selama musim dingin (sekitar November hingga Januari), matahari tak pernah terbit. Ketika musim panas tiba, keadaannya justru berbalik. Sejak 18 Mei sampai 26 Juli, matahari tidak pernah tenggelam. Bayangkan, siang terus-menerus selama dua bulan penuh!

Kondisi itu membuat ritme kehidupan di Sommarøy berbeda dari tempat lain. Warga bisa memotong rumput pukul empat pagi, mengecat rumah pada tengah malam, atau sekadar nongkrong di pantai sambil ngopi saat jam dua dini hari, karena ya, langit tetap terang benderang.

Dipimpin oleh seorang warga bernama Kjell Ove Hveding, masyarakat setempat mengajukan ide untuk “menghapus waktu” secara resmi. Mereka ingin meniadakan jam kerja dan jam buka toko yang kaku.

“Kami ingin melakukan apa pun yang kami mau, kapan pun kami mau,” kata Hveding dalam wawancaranya dengan media Norwegia NRK, (27/6/2019).

Warga Sommarøy secara simbolik menghapus konsep waktu di sana. (Mynewsdesk)

Meski kedengarannya seperti gerakan filosofis melawan stres modern, banyak yang meyakini ide itu sebenarnya bagian dari kampanye pariwisata. Pihak otoritas pariwisata lokal bahkan mengakui bahwa wacana “pulau tanpa waktu” ini berhasil menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara.

Tapi meski hanya dianggap sebagai gimmick, gagasan tersebut tetap memancing perenungan; apakah kita memang sudah terlalu dikendalikan oleh jam?

Seorang profesor filsafat dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, Truls Egil Wyller, menyebut ide itu menarik. Menurutnya, manusia baru benar-benar diperintah oleh jam sejak dua abad terakhir. Sebelumnya, kita hidup mengikuti ritme alam seperti makan saat lapar, tidur saat lelah, bekerja selama diperlukan.

“Sekarang,” katanya, “semua diatur oleh detik dan menit.”

Meski ide hidup tanpa waktu tampak romantis, penerapannya tentu tak mudah. Beberapa warga Sommarøy sendiri mengaku skeptis. Bayangkan saja repotnya mengatur waktu check-in hotel kalau tak ada jam!

Apa pun itu, kini banyak wisatawan yang datang ke Sommarøy untuk melakukan satu hal unik, yaitu meninggalkan jam tangannya di pagar sebuah jembatan yang ada di pulau tersebut sebagai simbol nggak lagi memakai konsep waktu di sana.

Hm, jadi penasaran seperti apa ya rasanya hidup tanpa konsep waktu di Pulau Sommarøy. Terpikir untuk merasakannya sendiri di sana, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: