BerandaHits
Rabu, 17 Jan 2023 15:07

Bukan Solusi, Cetak Uang untuk Membayar Utang Negara Justru Berbahaya

Ilustrasi: Meski memiliki Perum Peruri, Indonesia nggak bisa sembarangan mencetak uang untuk membayar utang. (GNFI/Liputan6)

Memiliki perusahaan khusus untuk memproduksi uang, bukan berarti Indonesia bisa mencetak sepuasnya untuk membayar utang. Ada beberapa akibat yang justru membahayakan perekonomian negara jika hal itu dilakukan.

Inibaru.id - Yang namanya utang negara itu jumlahnya nggak sedikit ya, Millens? Kamu tahu berapakah utang Indonesia?

FYI, berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga akhir November 2022 utang Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp7.554,2 triliun. Rasio utang tersebut setara 38,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Hm, angka utang terlihat fantastis, ya? Saking fantastisnya, kita sering melihat beberapa netizen melontarkan ide untuk mencetak uang yang banyak untuk membayar utang.

Usul tersebut memang nggak sepenuhnya salah karena pemerintah punya Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) yang bertugas untuk mencetak uang rupiah. Selain itu, Indonesia juga punya Bank Indonesia yang punya wewenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah tersebut.

Tapi, perlu kamu tahu, rupiah yang dicetak dan diedarkan nggak bisa asal. Harus ada perencanaan dan pertimbangan yang matang berapa jumlah yang harus dicetak dan diedarkan agar nggak terjadi musibah di kemudian hari.

Jika Mencetak Uang Tanpa Perencanaan

Ada banyak contoh negara yang mencoba mencetak uang lebih banyak tapi malah sengsara. Contohnya adalah Argentina, Inggris, dan Jerman. Lalu, apa jadinya jika pemerintah Indonesia mencetak uang terlalu banyak, termasuk dengan alasan untuk membayar utang? Kira-kira inilah yang bakal terjadi ya, Millens.

Nilai uang akan turun

Ilustrasi: Jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang, maka harga barang-barang akan semakin cepat naik. (Antara)

Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar, nilai uang itu sendiri akan turun. Jika banyaknya uang yang beredar, nggak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasar, maka akan membuat harga barang tersebut menjadi mahal.

Hal itu menyebabkan barang akan langka dicari dan membuat nilai uang yang sudah dicetak banyak, justru malah turun bahkan jadi nggak bernilai lagi.

Inflasi melonjak

Inflasi merupakan kenaikan harga barang atau jasa, yang menyebabkan daya beli uang menurun. Jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang, maka harga produk akan semakin cepat naik.

Kenaikan harga ini terjadi pada sebagian besar barang dan jasa, secara terus menerus atau dalam kurun waktu tertentu. Sama halnya dengan uang, peredaran jumlah uang dan barang yang beredar haruslah seimbang.

Muncul utang baru

Mencetak uang nggak boleh untuk kebutuhan membayar utang negara saja. Bukannya terbebas dari kemiskinan, pencetakan uang yang banyak dan nggak terkendali justru bisa membuat utang negara bertambah.

Untuk membayar utang luar negeri, suatu negara harus dapat mengukur populasinya dan bekerja secara produktif memanfaatkan kekuatan dan potensi negara seperti sumber daya alam, komoditas, wisata, dan sebagainya.

Itulah beberapa akibat jika pemerintah kita mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membayar utang. Akibatnya sungguh membahayakan kestabilan ekonomi negara ya, Millens? (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Ini Alasan Pemerintah Gak Cetak Duit Banyak-banyak Buat Bayar Utang.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: