BerandaHits
Jumat, 28 Jul 2022 15:05

Berpotensi Gempa M 8,7, BMKG Ajak Pemerintah untuk Terus Gelar Latihan Mitigasi Bencana

Ilustrasi: Gempa dahsyat dapat memporakporandakan infrastruktur masyarakat. (Indosurvival)

Kajian menunjukkan adanya potensi gempa M 8,7 di Pantai Selatan Jawa Tengah. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk melakukan latihan mitigasi untuk bersiap.

Inibaru.id – Gempa dahsyat dengan kekuatan M 7,1 yang menggoyang Filipina pada Rabu (27/7) kemarin jadi pengingat bagi Indonesia yang juga rentan mengalami bencana yang sama. Apalagi, sudah ada kajian yang menyebut ada potensi gempa dengan kekuatan M 8,7 di Pantai Selatan Jawa.

Kajian terkait potensi gempa megathurst dengan kekuatan dahsyat itu menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati nggak bisa disamakan dengan ramalan atau prediksi.

“Ini bukan prediksi, bukan ramalan. Ini merupakan analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk,” jelas Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Gempa bumi Kabupaten Cilacap 2022 di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (22/7).

Ya, adanya potensi gempa tersebut diungkapkan para ahli setelah melakukan perhitungan jika lempeng Samudra Hindia dan lempeng Eurasia bertumbukan. Efek terburuk dari tumbukan tersebut bisa memicu gempa dengan kekuatan super dan gelombang tsunami yang cukup tinggi.

Sayangnya, meski sudah ditemukan potensi gempa di Pantai Selatan Jawa, belum ada ilmu pengetahuan yang mampu memprediksi atau meramal dengan pasti kapan gempa tersebut benar-benar terjadi. Bahkan, bisa jadi gempa tersebut juga nggak bakal muncul.

Pelatihan Mitigasi itu Penting

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa mitigasi penting diperkenalkan kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan bila terjadi bencana. (Dok. BMKG)

Indonesia terletak di deretan cincin api dunia. Oleh karena itu, demi mencegah hal buruk, Dwikorita mendorong pemerintah untuk memberikan pendidikan mitigasi. Jadi, saat gempa dan tsunami benar-benar terjadi, masyarakat sudah siap dan bisa melakukan penyelamatan diri dengan tepat.

Beberapa tindakan umum yang dilakukan bila gempa terjadi seharusnya sudah diketahui oleh masyarakat. Misalnya dengan langsung keluar rumah atau berlindung di bawah perabotan agar nggak mudah tertimpa reruntuhan. Selain itu, warga juga tahu ke mana harus mengevakuasi diri demi menghindari gelombang tsunami. Pengetahuan ini tentu bisa menyelamatkan banyak orang andai bencana benar-benar datang.

“Gempanya tidak bisa dicegah, tsunami juga. Tetapi korban jiwanya bisa dicegah,” jelas Dwikorita.

Dia juga meminta pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah yang rentan terjadi bencana alam untuk sering menggelar latihan kepada petugas, relawan, hingga masyarakat.

“Bila sewaktu-waktu terjadi, masyarakat sudah paham terhadap apa yang harus dilakukan sehingga tidak panik dan bisa melakukan evakuasi,” pungkas Dwikorita.

Ingat ya, Millens, informasi terkait potensi gempa M 8,7 di Pantai Selatan Jawa bukan untuk bikin panik, melainkan agar kita jadi lebih waspada dan menyiapkan mitigasi dengan lebih baik. Soalnya, kita tinggal di negara rawan bencana, lo. (Det/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024